Cari Blog Ini

Jumat, 23 Juli 2021

Kantin Sekolah


 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai  kepada mereka yang dilatih olehnya.( Ibrani 12:11 )

Hidangan di kantin sungguh mengiurkan lidah

Kantin sekolah terletak di samping kanan sekolah .Cukup luas untuk makan sambil nongkrong di saat istirahat . Makanannya pun enak dengan khas kuliner anak jaman sekarang . Fast food dengan beragam ala Jepang dan Korea menjadi menu tiap hari untuk disantap oleh siswa dan guru. Namun ada juga makanan khas menu selera rakyat  seperti bakso , soto , bakmi , kwetiau dan makanan Indonesia .Snack pun beragam dari makanan kecil seperti kue , kacang , roti bakar , siomay , martabak telur . Minumannya pun banyak selera mulai

berbagai jus , tea lemon , susu coklat dan tentu aqua  botol .


Santai sejenak di kantin

Kantin layaknya pasar kalau jam istirahat , tiga kali istirahat di serbu siswa , apalagi keterbatasan jam 15 menit waktu istirahat , makan cepat seperti dikejar setan untuk tidak terlambat masuk kelas. Kalau tertangkap basah ada juga banyak alasan seperti antri beli , dari WC atau belum sempat makan . Kasus seperti ini , siswa diharuskan lapor ke guru piket ,   makanan disita dan diambil saat istirahat . Tetapi ada juga karena sakit maag , maka mau tidak mau guru mempersilahkan siswa untuk makan dengan menunjukkan obat maag. Guru layaknya seperti polisi kalau setelah istirahat jam masuk kelas dicek di ruang kelas pasti ada satu dua siswa yang makan belum selesai .Tanggung pak makanan tinggal sedikit katanya sambil terus makan , aturan tetap aturan sudah bel  jam masuk siswa harus siap menerima pelajaran bukan masih makan itu jawaban guru . Siswa suruh lapor ke guru untuk menerima sanksi guru piket.

Kenyang...

Guru piket pun harus rajin keliling sekolah termasuk ke kantin ,  kondisi kantin sepi sering jadi tempat makan siswa di waktu jam pelajaran , kalau ada guru yang sedang bergerilya di kantin , langsung kabur siswa lari ke kelas sambil makanan ditinggal begitu saja , takut ketahuan guru .Sering kali terjadi murid pamit untuk ke WC tetapi mampir untuk beli snack ke kantin untuk makan di kelas tetapi guru curiga dengan murid . Diperiksa kantong baju ada makanan , kadang kala disimpan di balik bajunya . Dengan alasan lapar akhirnya beli makanan di kantin . Namun semakin lama kasus makan di kelas saat jam pelajaran ,  beli makan di kantin saat belum istirahat atau bohong pamit ke WC padahal beli makan di kantin berangsur menurun . Hal ini karena sudah dipasang cctv di sekitar kantin dan di dalam kelas. Siswa dengan mudah dapat dikontrol dengan pengawasan cctv . Mudah-mudahan siswa lebih takut kepada Tuhan yang tak terlihat dibandingkan cctv benda mati yang terlihat .


Makan di ruang guru gratis
  Pendidikan nilai-nilai spiritual dan sosial menjadi penting untuk ketahanan karakter. Pembiasaan ketaatan terhadap aturan ,tanggung jawab , kejujuran dan integritas perlu dididik sejak dini. Tidak ada rasa bosan , putus asa dan capai mendidik siswa. Itu menjadi tanggung jawab dan panggilan seorang guru . Bukan hanya secara akademik tetapi pendidikan nilai lebih penting karena akan membentuk karakter . Perlu proses dalam pendidikan nilai , membutuhkan waktu yang panjang dan konsisten . Jangan berharap pendidikan nilai bisa dilihat dalam waktu semalam atau bim - salabim dalam satu detik berubah seperti sucinya malaikat. Butuh kesabaran, ketekunan dan doa . Hasilnya seperti seorang anak yang sedang belajar berjalan , mulai dari merangkak , kaki diangkat satu , tangan berpegang kursi lalu jatuh , berdiri lagi mulai dengan bertatih kaki melangkah jatuh lagi , berulang kali sampai akhirnya dapat berjalan. Hasil pendidikan nilai bisa dilihat setelah puluhan tahun ketika diri manusia mengkristalisasi nilai-nilai menjadi prinsip dan dasar untuk menentukan kebenaran . Dengan keterbatasan saya sebagai guru hanya memberikan secuil nilai-nilai untuk membentuk karakter siswa sebagai bekal menempuh masa kehidupannya yang masih panjang.

Cuma pinjam tempat di kantin

         Kantin menjadi bagian kehidupan saya selama di sekolah .Setiap pagi kalau tidak sedang mengajar , saya mampir untuk sarapan buatan Nene , sapaan seorang wanita berusia 65 tahunan yang didampingi Kokoh sang suami .Makanan dengan menu teriyaki atau sukiyaki dengan sambal kecap , matah dan terasi tinggal pilih sesuai selera. Sop daging babi atau ayam dengan brokoli menjadi teman menu sarapan pagi. Lauk perkedel jagung , tempe , ayam geprek dan babi kecap menjadi sentuhan hidangan lezat untuk segera disantap. Tidak terasa Bu Rita , Bu Triana dan Bu Susi dari bagian TU menikmat sarapan bersama dengan saya .Obrolan ,cerita dan gossip celebrity menjadi bagian kecerian sambil menikmati sarapan. Kadang-kadang muncul Bu Sarah koorlook ikut nimbrung sambil bicara tentang kondisi sekolah . Tentu ini kesempatan untuk dialog antara guru , karyawan dan pimpinan sekolah. Dialog non-formal menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan pendidikan di sekolah . 



Lho ini makan di mana...
Setengah jam makan sarapan dan mengobrol , setelah itu kembali ke tempat masing-masing untuk melayani siswa di bidang pendidikan. Sayapun bayar sambil pesan makan untuk siang hari dan diantar ke ruang guru kepada Nene takut tidak kebagian karena setelah istirahat siang hari makanan sudah ludes tanpa bekas. Biasanya setelah saya mengajar siang hari makanan sudah tersedia di meja kerja saya. Tetapi kalau lupa dan tidak kebagian untuk makan siang saya pesan bakso kepada mbaknya yang jualan bakso .Makan siang kadang-kadang ada juga guru-guru muda seperti Bu Diana , Bu Natania , Pak Dicky dan Pak Tommy .Karena masih muda umurnya ingin dengar cerita dan pengalaman saya sebagai guru senior . Sambil menikmati makan siang terjadi dialog antara guru tua  dengan guru muda. Harapan saya guru muda bisa mengambil hikmah dari guru tua seperti saya yang telah makan banyak garam kehidupan .


Makan bersama menjalin keakrabatan
Sering kali terjadi pertemuan dengan alumni di kantin karena sedang menunggu anaknya yang sekolah di SD . Ternyata usia tidak bisa menipu , umur sudah tua , alumni sudah punya anak berarti anaknya cucu saya . Sudah menjadi kakek saya .Ada rasa bahagia dalam diri saya dan kebanggaan melihat alumni yang sudah menjadi orang dewasa. Kantin bukan hanya sekedar tempat makan tetapi ada cerita , dialog dan peristiwa yang penuh makna untuk sebuah kehidupan…(ABC)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...