“ dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu” ( Titus 2:7 )
Ruang berukuran 7x7 meter persegi dengan 30 bangku siswa berisi penuh.Di depan tembok terpampang papan tulis berwarna putih .Di atas papan tulis sebelah kanan gambar presiden , sebelah kiri gambar wakil presiden dan di tengah atas lambang negara Garuda Pancasila dengan simbol Bhineka Tunggal Ika .Sebelah kanan papan tulis berdiri tegak bendera merah putih .Itu semua atribut simbol kenegaraan yang harus dihormati sebagai negara yang berdaulat . Di atas meja ada buku jurnal dan buku absen .Ada media pembelajaran OHP dan speaker untuk memperjelas pembelajaran yang akan digunakan .Sudah lengkap sebagai ruang pembelajaran , tinggal guru berperan sebagai aktor memainkan perannya di panggung depan kelas dan siswa aktif ikut bermain dalam proses pembelajaran.
Mengajar cara sersan (serius tapi santai) |
Mengajar adalah seni untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada muridnya.Sebagai seni guru bermain akting di depan kelas .Gerak mimik seperti seorang pantomim , suara melengking kadang-kadang keras dan berhenti seketika seperti pemain teater . Kadang- kadang berjalan , menunduk atau berdiam seperti penari balet . Lucu tertawa bagaikan stund up comedy. Semua dilakukan guru untuk menarik perhatian murid , setelah murid tertarik baru sedikit demi sedikit konsep pengetahuan diberikan untuk dimengerti dan dipahami oleh murid. Keberhasilan guru dalam mengajar saat pertama kali masuk ke kelas. Senyum , perhatian dan sorot mata menjadi penilaian murid terhadap kehadiran kita sebagai guru. Kesabaran , ketenangan dan empati menjadi pintu kita masuk ke hati murid .
Melayani penuh kasih... |
Membimbing penuh ketekunan |
Satu jam pelajaran empat puluh menit , dalam satu Minggu ada dua empat jam pelajaran untuk dua belas kelas yang saya masuk ke setiap kelas. Jam pelajaran dimulai setelah siswa renungan pagi selama 15 menit . Sebelum masuk kelas , berbaris dipimpin oleh ketua kelas ,bersalaman satu persatu dengan guru . Murid sesuai dengan nomor absen berdoa saat itu , ketua kelas menyiapkan anggota kelas untuk memberi salam kepada guru. Pelajaran dimulai , guru mulai beraksi dan proses pembelajaran berlangsung sesuai Rencana Persiapan Pembelajaran .
Berbatik ria |
Dengan kesabaran berlatih musik |
Persiapan setelah SMA |
Pergumulan siswa seharusnya menjadi pergumulan guru .Setiap hari guru bertemu secara langsung dan mengerti pergumulan murid. Guru adalah orang tua murid di sekolah . Seperti anak butuh kasih sayang , perhatian dan belas kasih dari sang ibu dan ayah . Tidak sulit untuk mendidik murid kalau kita dengan sadar bisa menempatkan diri di hati sang murid . Kita menyatu menjadi bagian dari sang murid dan kita sebagai penolong siswa dalam kesulitan .Tentu guru bukan dewa atau malaikat tetapi minimal kita sudah memberikan yang terbaik untuk murid kita . Itu lebih dari cukup dan tugas lainnya adalah bagian Tuhan dengan rencanaNya .
Menanti jawaban Tuhan |
Dua puluh lima tahun berdiri mengajar , berjalan sambil menjelaskan pelajaran dan menghampiri murid untuk bertanya menjadi bagian kecil tugas guru di ruang kelas . Andaikata satu angkatan ada 100 siswa berarti 2500 siswa duduk dibangku ruang kelas untuk mengejar cita-cita . Tak terpikirkan dan tanpa disadari oleh saya sebagai guru betapa berharga kita sebagai guru .Siswa selalu menunggu , mencari dan belas kasih untuk menerima pengajaran dan pendidikan kita. Kadang kala di malam hari ketika profesi guru sudah berakhir merenung diri dan bertanya dalam hati : Apakah saya sudah mendidik dengan benar untuk setiap siswa ? Kalau belum maafkan saya .Hanya kata - kata itu terdengar sayup dan berharap Tuhan mendengar suara hati seorang guru.
Keberhasilan buah kerja keras dibalik ruang kelas |
Dibalik ruang kelas banyak peristiwa terjadi . Ada suka dan duka , ada kegagalan dan keberhasilan dan ada keputusasaan dan kemenangan.Silih berganti tanpa henti seperti liuk jalan untuk mencapai pengharapan…(ABC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar