Cari Blog Ini

Kamis, 22 Juli 2021

Ruang Kelas...

 “ dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan  dalam berbuat baik.  Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu” ( Titus 2:7 )

Masih ingat dengan guru tercinta



Ruang berukuran 7x7 meter persegi  dengan 30 bangku siswa berisi penuh.Di depan tembok terpampang papan tulis berwarna putih .Di atas papan tulis sebelah kanan gambar presiden , sebelah kiri gambar wakil presiden dan di tengah atas  lambang negara Garuda Pancasila dengan simbol Bhineka Tunggal Ika .Sebelah kanan papan tulis berdiri tegak bendera merah putih .Itu semua atribut simbol kenegaraan yang harus dihormati sebagai negara yang berdaulat . Di atas meja ada buku jurnal dan buku absen .Ada media pembelajaran OHP dan speaker untuk memperjelas pembelajaran yang akan digunakan .Sudah lengkap sebagai ruang pembelajaran , tinggal guru berperan sebagai aktor memainkan perannya di panggung depan kelas dan siswa aktif ikut bermain dalam proses pembelajaran.

 

Mengajar cara sersan (serius tapi santai)


Mengajar adalah seni untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada muridnya.Sebagai seni guru bermain akting di depan kelas .Gerak mimik seperti seorang pantomim , suara melengking kadang-kadang keras dan berhenti seketika seperti pemain teater . Kadang- kadang berjalan , menunduk atau berdiam seperti penari balet . Lucu tertawa bagaikan stund up comedy. Semua dilakukan guru untuk menarik perhatian murid , setelah murid tertarik baru sedikit demi sedikit konsep pengetahuan diberikan untuk dimengerti dan dipahami oleh murid. Keberhasilan guru dalam mengajar saat pertama kali masuk ke kelas. Senyum , perhatian dan sorot mata menjadi penilaian murid terhadap kehadiran kita sebagai guru. Kesabaran , ketenangan dan empati menjadi pintu kita masuk ke hati murid . 



Melayani penuh kasih...

        Setiap murid diciptakan unik , semua murid berbeda , jangan membandingkan dan memberi label kepada murid .Setiap murid mempunyai talenta dan passion sendiri . Disini guru harus peka dan mencari talenta yang tersembunyi dalam diri siswa. Seperti mutiara yang tenggelam di lumpur , berwarna hitam coklat tetapi setelah ditemukan terpancar sinar gemerlap mutiara yang indah .Demikian dengan talenta dan passion setelah kita menemukan dalam diri siswa ada kekuatan dan kemampuan yang bergerak maju untuk mencapai sebuah keberhasilan . 



Membimbing penuh ketekunan


Satu jam pelajaran empat puluh menit , dalam satu Minggu ada dua empat jam pelajaran untuk dua belas kelas yang  saya masuk ke setiap kelas. Jam pelajaran dimulai setelah siswa renungan pagi selama 15 menit . Sebelum masuk kelas , berbaris dipimpin oleh ketua kelas ,bersalaman satu persatu  dengan guru . Murid sesuai dengan nomor absen berdoa saat itu , ketua kelas menyiapkan anggota kelas untuk memberi salam kepada guru. Pelajaran dimulai , guru mulai beraksi dan proses pembelajaran berlangsung sesuai Rencana Persiapan Pembelajaran . 


Berbatik ria 
       RPP dibuat oleh guru untuk panduan proses pembelajaran . Sering kali tanpa terduga melenceng dari persiapan pembelajaran karena kondisi dan situasi yang terjadi saat itu di kelas. Bukan hal yang salah atas kejadian tersebut .Kelas bukan barang mati tetapi ada kehidupan yang dinamis .Kita bukan mengajar robot yang diam dan patuh .Tetapi manusia dengan berbagai sifat dan karakter yang berbeda antara yang satu dengan lainnya .Wajar terjadi keributan , ramai suara dan onar. Keterampilan mengelola kelas menjadi hal penting dan dikuasai oleh guru .


Dengan kesabaran berlatih musik
        Ketika kita diterima oleh murid , kita tidak perlu marah atau buang penghapus ke muka murid . Argumentasi dan penalaran untuk menjelaskan dan menjawab apa, mengapa dan bagaimana menjadi jawaban yang tepat untuk sebuah ketaatan. Bukan menghakimi , menghardik dan mengancam , hal ini justru menjadi batu sandungan , bukan menjadi berkat bagi orang lain . Dialog bukan monolog menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan siswa. Komunikasi dua arah bukan satu arah lebih efektif daripada khotbah masuk kuping kanan ,keluar kuping kiri . Jengkel atau marah melihat kelakuan siswa di kelas bisa saja terjadi .Siswa nyontek , tidak mengerjakan tugas dan tidur lelap di kursi bagian  belakang menjadi indikasi ada satu permasalahan dalam diri sang murid .Guru harus tahu penyebabnya apa , jangan langsung menghakimi dan memberi label kesalahan terhadap  murid . Belum tentu ini benar , bisa saja karena hubungan dengan orang tua , sesama teman atau si guru sendiri. Introspeksi dan mawas diri menjadi cermin sebelum keputusan diambil terhadap murid .Keputusan yang keliru dan salah berakibat fatal terhadap murid. Luka batin menjadi siksaan tersendiri bagi si murid dan menyebabkan sekolah bukan tempat yang menyenangkan untuk belajar tetapi menakutkan bagi si murid . Hal ini sering tidak kita sadari sebagai guru .Sikap egois kita karena murid harus tunduk kepada guru , terlalu sibuk dengan administrasi sekolah sehingga melupakan atau masa bodoh ini urusan wali kelas atau guru BK .


Persiapan setelah SMA

Pergumulan siswa seharusnya menjadi pergumulan guru .Setiap hari guru bertemu secara langsung dan mengerti pergumulan murid. Guru adalah orang tua murid di sekolah . Seperti anak butuh kasih sayang , perhatian dan belas kasih dari sang ibu dan ayah . Tidak sulit untuk mendidik murid kalau kita dengan sadar bisa menempatkan diri di hati sang murid . Kita menyatu menjadi bagian dari sang murid dan kita sebagai penolong siswa dalam kesulitan .Tentu guru bukan dewa atau malaikat tetapi minimal kita sudah memberikan yang terbaik untuk murid kita . Itu lebih dari cukup dan tugas lainnya adalah bagian Tuhan dengan rencanaNya . 

Menanti jawaban Tuhan

Dua puluh lima tahun berdiri mengajar , berjalan sambil menjelaskan pelajaran dan menghampiri murid untuk  bertanya  menjadi bagian kecil tugas guru di ruang kelas . Andaikata satu angkatan ada 100 siswa berarti 2500 siswa duduk dibangku ruang kelas untuk mengejar cita-cita . Tak terpikirkan dan tanpa disadari oleh saya sebagai guru betapa berharga kita sebagai guru .Siswa selalu menunggu , mencari dan belas kasih untuk menerima pengajaran dan pendidikan kita. Kadang kala di malam hari ketika profesi guru sudah berakhir merenung diri dan bertanya dalam hati : Apakah saya sudah mendidik dengan benar untuk setiap siswa ? Kalau belum maafkan saya .Hanya kata - kata itu terdengar sayup dan berharap Tuhan mendengar suara hati seorang guru.


Keberhasilan buah kerja keras dibalik ruang kelas


Dibalik ruang kelas  banyak peristiwa terjadi . Ada suka dan duka , ada kegagalan dan keberhasilan dan ada keputusasaan dan kemenangan.Silih berganti tanpa henti seperti liuk jalan untuk mencapai pengharapan…(ABC).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...