Pancasila dasar negara |
Memperjuangkan Ideologi harus Realistis, bukan harga Mati. (Chairul Tanjung)
Berdasarkan Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka), mata pelajaran Pendidikan Pancasila akan menjadi mata pelajaran wajib yang diajarkan dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA atau SMK. Dengan keputusan ini mulai bulan Juli 2022 , Pendidikan Pancasila akan mengganti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) . Perubahan ini tentu berdampak terhadap materi pembelajaran karena lebih menekankan kepada Pancasila sebagai nilai-nilai hidup dan karakter bangsa sehingga kalau dahulu Pancasila bagian dari kewarganegaraan sekarang kewarganegaraan bagian dari Pancasila .
Pancasila mempersatukan bangsa |
Melalui pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib diharapkan sebagai upaya untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila . Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna.
Menerapkan nilai-nilai Pancasila |
Pemerintah dalam hal ini melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang telah menyusun 15 buku pelajaran Pancasila dari mulai tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Di dalam buku itu, sebanyak 70 persen isinya adalah praktik ber-Pancasila, sedangkan sisanya 30 persen tentang teori, misalnya tentang sejarah Pancasila .
Pendidikan Pancasila menjadi penting saat ini karena untuk menjaring pengaruh paham radikalisme dan intolerensi dalam masyarakat . Tidak dipungkiri paham radikalisme dan intoleransi telah masuk ke segala bidang sehingga dibutuhkan pemahaman Pancasila untuk dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara . Serangan terhadap ideologi Pancasila menjadi pengalaman bagi bangsa Indonesia . Dalam masa Orde Lama Pancasila mau diganti dengan berbagai paham dan aliran tetapi bangsa Indonesia tetap mau melawan dan mempertahankan ideologi Pancasila . Demikian juga dengan serangan komunis dapat dipatahkan sampai akar-akarnya dengan ideologi Pancasila . Masa Orde Baru , Pancasila dijadikan alat untuk mencari status quo kekuasaan . Reformasi untuk mengevaluasi pemahaman dan pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman ini tentu diharapkan pendidikan Pancasila menjadi bekal untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga paham intoleransi dan radikalisme dapat terkikis di bumi Nusantara ini .
Melestarikan Pancasila |
Founding father telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara menjadi warisan sejarah bagi bangsa Indonesia . Mengganti Pancasila dengan ideologi lain berarti telah mengubah NKRI yang telah diperjuangkan dengan keringat dan nyawa para pahlawan yang telah gugur untuk memperjuangkan kemerdekaan . Sekarang kita sebagai generasi penerus untuk mengisi kemerdekaan mempunyai kewajiban untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara . Janganlah kita mendukakan para pahlawan kita yang telah memperjuangkan demi NKRI. Pancasila telah menjadi karakter bangsa , janganlah diubah dan diganti dengan ideologi lain . (abc)