"Demokrasi diizinkan untuk memilih kandidat yang paling tidak Anda sukai." - Robert Byrne
HUT PDI P ke-50 |
Hari kelahiran setengah abad PDI Perjuangan tanggal 10 Januari 2023 diperingati di JIExpo Kemayoran Jakarta. Peringatan dihadiri oleh Presiden Jokowi namun tanpa dihadiri oleh ketua partai lainnya . Katanya peringatan untuk konsolidasi partai menjelang pemilu 2024 sehingga hanya dihadiri oleh kader partai . Sebelumnya , Desember 2023 di konferensi pers Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membocorkan bahwa ketum Megawati Soekarnoputri bakal akan mengumumkan capres usungan PDIP pada tahun 2023. Tentu bocoran ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia , siapa nama capres yang akan diusung oleh PDIP. Namun setelah menonton siaran langsung dari televisi , pidato politik Megawati tidak menyebutkan nama capres , hampir satu setengah jam isi pidato Megawati lebih ke arah konsolidasi kader PDIP untuk mempersiapkan pemilu 2024. Kita kena prank , karena nama capres yang ditunggu - tunggu tidak disebutkan .
Capres tunggu instruksi |
Tentu sah-sah saja Megawati bicara apa saja sebagai ketum partai politik . Isi pidato selain kilas-balik perjalanan PDIP , menjelaskan juga bahwa kader PDIP harus turun untuk mendengar suara rakyat , mengkritisi juga tentang pengkaderan di partai politik seharusnya partai politik bisa menghasilkan seorang pemimpin untuk dijadikan capres bukan orang lain , bahkan presiden Jokowi Pun tidak ada apa-apanya kalau tidak ada PDI P . Tentu perkataan ini benar bahwa Jokowi adalah petugas partai yang diemban sesuai instruksi partai . Nama capres yang diusung PDIP adalah hak prerogatif Megawati sebagai ketua partai , jadi orang lain tidak perlu mengurusi hak orang lain . Pernyataan ini membuat Grace Natalie dari kubu PSI minta maaf karena telah mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres pemilu 2024 . Dalam pidato tersebut Megawati menyinggung tentang dirinya kenapa tidak memilih dirinya sebagai presiden , bukannya dia cantik , pintar , berkharisma dan mempunyai pengalaman sebagai pemimpin . Apakah dia sedang mencalonkan dirinya sebagai capres dari PDI P ? .
Apakah aku yang dipilih ? |
Banyak pengamat yang berpendapat bahwa Megawati sedang bimbang untuk memilih antara Puan atau Ganjar . Puan sebagai trah dari Soekarno tentu mempunyai hak waris untuk memimpin bangsa dan hal ini sudah dipersiapkan untuk melangkah menjadi capres . Ganjar sebagai anak ideologi nasionalis juga diperhitungkan , setelah memimpin menjadi gubernur Jawa Tengah selama dua periode karir politik Ganjar menanjak terus . Hal ini dapat dilihat dari survei yang memperlihatkan elektabilitas Ganjar naik terus sebagai capres . Namun dalam pidato politik Megawati dua nama tersebut tidak disinggung , antara Puan dan Ganjar . Memang Megawati menyebutkan pahlawan-pahlawan wanita mulai dari Cut Nyak Dien , Kartini , Martha Christina Tiahahu dan Laksamana Malahayati dijadikan nama kapal rumah sakit terapung yang diresmikan saat ulang tahun PDIP ke 50 tahun. Apakah ini pertanda mencalonkan Puan sebagai capres perempuan yang layak memimpin bangsa Indonesia ?
Dikucilkan , disingkirkan ....... |
Tentang Ganjar tidak terdengar , saat ulang tahun PDIP ke 50 Ganjar bergabung dengan kader lainnya , tidak menempati kursi elit di jajaran politikus PDIP . Ganjar dikucilkan , dipinggirkan atau dibuang , kita tidak tahu karena semua tergantung ketum PDIP , Megawati . Presiden Jokowi memuji Megawati karena tidak tergesa-gesa mengumumkan capres , tidak grusa-grusu bahasa jawanya . Megawati berencana akan ada pertemuan akbar 1 Juni 2023 bertepatan memperingati Bulan Bung Karno di GBK , apakah akan ada pengumuman capres dari PDIP ? Atau kejutan lain , atau prank lagi ! ( abc )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar