
Kelahiranku di dunia ....
Dua puluh satu Juni sembilan belas enam enam ,aku lahir di dunia.Aku lahir di kota kecil di Jawa Tengah di rumah bidan satu-satunya di kotaku.Malam hari aku lahir sebagai anak sulung di keluargaku .Namaku Arif Budi Christianto kalau disingkat ABC , itu bukan nama kebetulan ada historis di dalamnya.Ibu pernah cerita bahwa ABC adalah nama band yang cukup terkenal saat itu , ibuku menikah pada usia 23 tahun masih muda sehingga masih suka dengan musik salah satunya adalah band tersebut .Untuk mengenang nama band itu maka ayah disuruh mencari nama anaknya yang sesuai dengan nama band tersebut sehingga lahirlah nama itu sebagai singkatan itu menjadi identitas diriku.Ibuku adalah guru TK sedangkan ayah adalah guru SMP .Sebenarnya ada kisah tentang ayahku , setelah ayah selesai sekolah di SGTA (Sekolah Guru Tingkat Atas ) Jakarta kembali pulang ke kotanya .Kota Ayah dengan kota Ibu jaraknya sekitar 23 km sehingga ayah kost di rumah ibu .Ternyata ibuku sekolah di SMP tempat ayah mengajar . Jadi bisa dikatakan cinta antara murid dan guru .Tetapi sebenarnya Ayah saya naksir adik ibu karena memang adik ibu lebih cantik dari kakaknya bahkan adik ibu jadi kembang desa saat itu . Tetapi jodoh di tangan Tuhan ,justru kakaknya menjadi istri ayahku .Karena adik ibu memilih pemuda Madura teman sekolah di sekolah perawat Jogyakarta.Ayah saya sebenarnya bukan pria idaman ibu karena ibu sebenarnya sudah memiliki pria dari Jakarta bahkan waktu itu sudah tukar cincin . Tetapi rencana manusia bukan rencana Tuhan .Jadi akhirnya perkawinan ayah dan ibu terjadi .Perkawinan cukup meriah saat itu , kakek saya atau orang tua ayah seorang mantri didikan Belanda sehingga waktu itu membawa oplet dengan segudang makanan hasil kebun sebagai mas kawinnya.Dari perkawinan lahirlah enam anak .
Masa kecil saya cukup bahagia , satu tahun kemudian setelah saya lahir lahirlah adik saya perempuan sehingga kami berdua cukup bahagia .Kemana-mana kami selalu berdua .Umur lima tahun kami masuk TK secara bersama - sama dengan adik dan gurunya adalah ibu saya. TK kami terletak berseberangan dengan klenteng tempat ibadah Khong Hu Cu . TK Kristen sehingga hampir 90 persen anak-anak keturunan TiongHoa sekolah di TK tersebut . Saya dengan adik saya selalu bermain- main di klenteng.Setelah bersekolah saya dan adik harus menunggu ibu untuk pulang ke rumah . Hampir dua jam kami harus menunggu dan biasanya saya dan adik
bermain-main di sekitar klenteng . Bermain petak umpet selalu dilakukan dan biasanya saya ngumpet di dalam klenteng tempat sembayang. Kadang-kadang tanpa sadar saya mengambil buah-buahan untuk persembahan dewa dan pernah ketahuan saya dimarahi oleh penjaganya dan dilaporkan kepada ibu saya .Ibu saya marah lalu saya disuruh berdiri di depan kelas. Saat itu saya tidak boleh lagi bermain dekat klenteng .Itulah kenakalan saya waktu di TK .
Ketika masih SD , saya selalu diajak oleh Ayah untuk menonton layar tancap di Alun-alun kota .Layar tancap itu merupakan salah satu promosi jualan Jamu cap Jago .Rombongan mobil membawa orang-orang cebol menari-nari sambil menawarkan jamunya kemudian dilanjutkan dengan tarian oleh para penari dan acara pemungkas layar tancap dengan film komedi yang dimainkan oleh Benyamin S .Dengan makan kacang rebus , kamipun nonton layar tancap sampai larut malam.Selain ayah, Mbah Kakung sering juga mengajak saya untuk pergi dengan naik Honda CB .Saat itu Mbah Kakung mengajak ke rumah temannya yang ternyata seorang peramal nomer togel , Mbah Kakung memang hampir tiap Minggu beli nomer togel dan salah satu keberhasilannya yaitu membeli Honda CB hasil beli nomer togel . Buku primbon mimpi untuk meramal nomer tersedia banyak di rumah , karena hampir tiap hari selalu meramal nomer yang akan keluar.Mbah Kakung seorang kejawen , kepercayaan Jawa yang masih percaya dengan dunia gaib .Saat bulan Suro , Mbah Kakung sering mencuci keris dan benda-benda lain sebagai jimatnya.Sering juga ketempat makam keramat untuk minta petunjuk nomer togel . Mbah Kakung masih keturunan ningrat namanya Raden Soebroto , maka anak-anaknya tidak berani menatap wajah Mbah Kakung .Kalau bicara dengan Mbah Kakung selalu mengunakan bahasa Jawa kromo Inggil .Feodalisme masih berlaku di keluarga kami.Pengaruh Mbah Kakung terasa di keluarga kami dan itu mempengaruhi ibu saya maka tiap Minggu di hari Rabu , ibu selalu menyuruh saya untuk beli nomer di toko pinggir jalan.Pernah suatu saat nomernya tembus dan saya beli nomer togel dan tembus nomer itu.Waktu itu saya masih SMA dan uangnya untuk beli baju dan sepatu.Tahun 70 sampai 90an nomer togel memang dihalalkan oleh pemerintah bahkan keluar SDSB (Sumbangan Dana Sosial Bersama) oleh Departemen Sosial. Hal ini yang mempengaruhi sikap sosial terutama masyarakat menengah ke bawah yang bermimpi mendapat uang tanpa bekerja.Saya juga menjadi cicit kesayangan Mbah buyut putri , karena sering diajak nonton film anak-anak di gedung film di luar kota. Setiap ada film anak-anak Mbah buyut putri selalu mengajak saya dan adik saya nonton film.Film 70-an seperti ratapan anak tiri yang dibintangi oleh Farahdilla Sandi atau Roy anakku sayang yang dibintangi oleh Rano Karno ditonton oleh saya tetapi ada juga film komedi seperti Ateng kaya mendadak atau Bing Slamet dukun palsu.Tiap hari saya selalu menunggu dipinggir jalan untuk menunggu mobil yang mengendarkan jadwal pertunjukan film dan kemudian menyebarkan kertas tentang pertunjukan film.Lalu saya dan adik saya menyerahkan kertas itu ke Mbah buyut putri untuk nonton film.(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar