Kelas dua SD merupakan hari yang bahagia karena orang tuaku akan membeli sepeda mini .Aku dan adikku sudah menunggu sepeda di pinggir jalan dan ingin segera bersepeda .Tepat jam dua sepeda itu sudah datang .Betapa bahagianya aku , setiap hari setelah sekolah saya latihan bersepeda .Karena saya takut naik sepeda maka adik saya yang duluan bisa naik sepeda sehingga saya sering bonceng naik sepeda di belakang. Saat itu sepeda menjadi barang mewah karena belum banyak yang mempunyai sepeda sehingga hampir anak-anak satu RT ingin naik sepeda kepunyaan kami .Untuk itulah teman-teman bergiliran naik sepeda.Gara-gara berse
Ketika liburan sekolah datang itu hari yang menyenangkan karena bertepatan mulai musim kemarau sehingga kita bisa ke mana-mana . Saya dengan teman pagi-pagi sudah berenang ke sungai dekat rumah .Kami berenang menyeberangi sungai menuju sebuah desa di seberang sambil mencari kelapa di pinggir sungai .Atau kita main-main dengan domba milik teman satu kampung , sambil menunggu domba kami main bola sampai sore hari .Biasanya sore hari kami main lomba burung dara. Saya dengan teman naik sepeda untuk menerbangkan burung dara dan kemudian burung itu dilepaskan .Burung mana yang duluan sampai di tanah itulah yang menang .Lomba burung dara ini menjadi sarana untuk judi karena orang bisa menebak burung mana yang menang dan kalah akan mendapatkan uang bagi yang tepat menebak.
Hanya berjarak lima kilometer dari rumah kami ada kebun tebu dan bertepatan dengan liburan kebun tebu itu ditebas untuk membuat gula .Ini kesempatan saya dan teman untuk mengambil tebu , maka mulailah saya mengambil tebu itu tetapi saat mengambil tebu seorang mandor tahu ingin menangkap saya dan teman saya .Saya akhirnya lari dengan cepat tetapi teman saya tertangkap . Kemudian teman saya di bawa ke rumah dan diperingatkan agar tidak mencuri lagi .Saya bebas tetapi teman saya memberitahu kepada orang tua saya.Akhirnya kena damprat juga saya.
Untung tidak masuk penjara karena saat itu usia masih kanak-kanak.
Kelas lima SD saya hampir saja tidak naik kelas karena nilai jelek tetapi saya dibantu oleh guru . Itu cerita ibu karena ibu diberitahu oleh wali kelas kelas saya . Ibu langsung marah kepada saya dan mulai ketat agar saya tidak boleh main-main lagi.Sayapun mulai les di rumah dengan pengajar ibu dan ayah saya.Mungkin mereka malu kalau anaknya tidak naik kelas.Walaupun nilai tidak tinggi akhirnya saya lulus SD. Perpisahanpun dilakukan , sebagai ucapan syukur orang tua saya menjadi donatur acara perpisahan tersebut.(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar