Setelah lulus SMA saya mengikuti Simpenmaru , dengan nilai pas-pasan saya dengan teman-teman mendaftar dan memilih UGM dan UNDIP . Tidak diterima mungkin terlalu tinggi pilihannya seperti memilih pasak daripada tiang .Lalu saya mencoba ikut Universitas Terbuka tetapi saya yakin tidak bisa mengikuti karena harus ada semangat kerja secara mandiri , akhirnya saya tinggalkan UT tersebut .Kemudian saya daftar di Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW Salatiga .Saya mendaftar di FKIP jurusan PMP-KN karena memang saya senang dengan pelajaran hukum tetapi saat itu fakultas yang paling murah bayarannya FKIP dan yang mendekati hukum adalah Civic atau PMP-KN .Karena saya mau mengambil Fakultas Hukum bayarannya mahal jadi saya pilih FKIP . Saya diterima tetapi harus ikut program remedial Bahasa Inggris karena menurut test bahasa Inggris saya jelek .Selama satu semester saya ikut program remed bahasa Inggris 4 SKS dan harus lulus kalau tidak lulus maka harus diulang semester berikutnya dan kalau tidak lulus saya bisa didroup out alias dikeluarkan.Awal masuk kuliah menjadi tantangan sendiri bagi saya karena saya harus hidup mandiri .Di Salatiga ada pak Lik tetapi saya tidak mau ikut di rumahnya lebih baik saya kost sendiri saja . Pak Lik bekerja di bagian Administrasi UKSW .Rumah kost saya dekat dengan kuburan hanya 10 langkah saja sudah sampai ke kuburan .Nama daerahnya Cungkup , kost itu campuran ada laki-laki dan perempuan .Bu Kost namanya Bu Kasman , orangnya cerewet dan selalu menasehati .Mempunyai suami pensiunan polisi dan dua anak .Anak pertama kerja di Trakindo Traktor Balikpapan sedangkan anak kedua seusia saya kuliah di pertanian. Setiap hari saya berjalan kaki ke kampus , jaraknya hanya 200 meter dari tempat kost . Sebagai anak kost setiap hari harus mencuci , menyetrika sendiri sedangkan makanan sudah disiapkan mulai pagi , siang dan malam .Ada satu teman perempuan kost saya bernama Roniyati Harahap fakultas Biologi.Wajahnya cantik , kamarnya didepan saya sehingga kalau malam-malam atau tidak kuliah sering ngobrol dan semakin lama semakin akrab antara saya dengan Ati nama panggilannya. Karena kecantikannya atau Ati mudah bergaul sehingga banyak cowok datang untuk menemui .Akhirnya saya disuruh oleh Ati untuk menemaninya dan Ati ternyata sudah mempunyai pacar .Orang tua dan pacar Ati yang berada di Semarang menitipkan Ati kepada saya anggap saja Ati itu adik saya.Memang benar saya dengan Ati beda satu tahun jadi pantas seperti adik saya . Tetapi berat bagi saya mendapat beban untuk keselamatan seorang perempuan .Kepercayaan itu saya terima dan saya mendapat tugas baru untuk mengawasi Ati.Setiap kali Ati pergi ke kampus atau mau beli apa saja selalu minta ditemani , bahkan kadang-kadang manja minta dirangkul seperti seorang kakak terhadap adiknya.Ada perasaan rikuh juga tetapi saya anggap Ati seperti adik saya. Lama ke lamaan banyak juga pria yang mundur untuk datang ke tempat kost karena tidak enak ada saya ikut nimbrung di ruang tamu. Sampai ada juga Ajie anak pertanian yang naksir kepada Ati , akhirnya saya kasih tahu dengan baik-baik bahwa Ati sudah mempunyai pacar .Akhirnya Ajie mengerti dan menganggap Ati sebagai sahabat bahkan adiknya.Saya bersyukur karena tugas saya sekarang diganti oleh Ajei .Di kampuspun beredar kalau Ajie pacar Ati, bagi saya tidak apa-apa.Hubungan saya dengan Ati seperti saudara karena ibu saya selalu bawa oleh-oleh untuk Ati kalau saya pulang .Demikian juga dengan Ati selalu bawa oleh-oleh kalau pulang dari Semarang.Namun itu hanya dua tahun setelah itu Ati pindah kost di Kemiri tetapi hubungan masih baik sampai saya wisuda.
Saat kuliah saya mempunyai teman namanya Pujo Utomo , orangnya tinggi besar dan brewok .Orangnya gaul dan kenal siapa saja , dari pejabat kampus sampai dosen-dosen . Nilai IPnya cukup tinggi walaupun masih di bawah saya.Dia sering mengajak saya pergi ke Gramedia untuk beli buku , banyak buku yang di beli .Ditempat kost seperti perpustakaan sehingga banyak mahasiswa yang datang untuk membaca buku-bukunya. Melalui Pujo saya diperkenalkan dengan tokoh-tokoh penting kampus saat itu seperti Arif Budiman , Ariel Haryanto , Liek Wilarjo, Andreas Harsono, Stanley Yosep Adi Prasetya, Buntomi , Bagus Purseno , Andi Ondi , Eri Sutrisno dll .Tahun 80-an mahasiswa terkukung di kampus , dengan adanya NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus ) semua kehidupan kampus dijadikan kehidupan akademik,tidak ada lagi mimbar bebas,kebebasan dibatasi dan organisasi kampus dijadikan kegiatan ekstra kurikuler akibatnya muncul diskusi kecil dengan berbagai topik dan interdisipliner ilmu .Disinilah diskusi kecil muncul , mulai kami mengundang dosen-dosen dari kampus UKSW sampai diluar kampus UKSW , saya sebenarnya di larang ikut-ikutan oleh ibu tetapi karena saya punya idealisme saya jadi ikutan , tetapi ikut diskusi ternyata berat karena mahasiswa harus baca buku referensi atau data-data lainnya . Saya hanya sebagai pendengar saja , berdiam kadang-kadang jadi pembantu membuat kopi , teh atau kue untuk diskusi sampai dini hari. Saat tahun 87 saya diangkat sebagai ketua Progdi mungkin karena IP saya tertinggi di angkatan saya atau mungkin karena saya sering aktif di Senat , sebagai ketua Progdi saya membuat program mulai dari karyawisata , ketemu almuni,kebaktian bulanan dan temu dosen .Saat itu juga saya dipilih jadi ketua pemuda gereja di kawasan blok Cungkup , setiap bulan ikut rapat bersama majelis gereja.Banyak program yang saya buat waktu itu , misalnya natal bersama para pemuda dan remaja, PA tiap Minggu , menjadi guru sekolah Minggu , latihan vokal group dan membuat buku nyanyian bagi remaja IP dan pemuda. Karena IP saya cukup tinggi maka saya mohon beasiswa di sinode Gereja dan saya mendapat beasiswa Rp 50.000 perbulan .Kesibukanku semakin memuncak karena aku diangkat menjadi Kabid III Senat Mahasiswa FKIP.Banyak program yang aku buat , Kabid III membidangi kesejahteraan mahasiswa dan komunikasi . Saat itu muncul buletin sketsa yang isinya berisi aspirasi dan komunikasi mahasiswa tetapi lebih banyak isinya mengkritik tentang kebijakan kampus sehingga buletin itu laris dibaca oleh mahasiswa.Sketsa seperti tempat untuk aspirasi bagi aktivis saat itu karena hampir semua penulis adalah aktivis yang tiap malam diskusi .Sebut saja Bunthomi yang aktif di BPMU atau Bagus Pursena jadi ketua BPMF FKIP semua itu adalah aktivis yang mulai bicara melalui sketsa.Pernah suatu kali kita membuat petisi agar PD III FKIP mundur dari jabatannya karena perbuatan selalu merugikan lembaga kemahasiswaan seperti pemotongan anggaran setiap kali kegiatan . Dan benar setelah kami membuat petisi dan demo di depan Balairung Dekan itu mengundurkan diri. Di Salatiga didirikan sebuah yayasan tentang Geni Nastiti , Bunthomi teman saya pernah jadi ketua , sekali lagi saya hanya sebagai partisipan saja tidak terlalu ikut dalam programnya .Tetapi saya ikut hanya di balik panggung .Pemberdayaan orang-orang kecil yang digarap oleh Geni Nastiti , seperti perpustakaan bagi anak-anak pekerja asongan , Paulus yang mahir main sulap membuat pelatihan bagi anak-anak yang putus sekolah atau mahasiswa elektro membantu membuat kursus perbaikan tv dan radio .Tahun 89 terjadi kasus Kedung Ombo di Boyolali , saat itu dengan bantuan World Bank membuat waduk Kedung Ombo .Salatiga menjadi posko untuk KedungOmbo , para aktivis mahasiswa mulai dari Surabaya,Jakarta,Yogyakarta,Bandung dan lain-lain berkumpul di Salatiga.Para mahasiswa berjuang untuk kepentingan rakyat .Harga tanah dihargai Rp 100 / meter , sehingga para mahasiswa berdemo di Semarang di tempat Gubernur Jawa Tengah saat itu Ismail , kemudian ke Jakarta di Kantor Menteri Dalam Negeri Rudini kemudian ke DPR. Saat itu banyak teman-teman saya yang tertangkap , Pujo Utomo dan Eri Sutrisno merupakan teman saya yang tertangkap saat itu.Kedua teman saya ditangkap dan di masukan ke tahanan Kodim .Kasus KedungOmbo menjadi berita nasional bahkan internasional sebagai kasus pelanggaran HAM jaman Orde Baru.Menwa atau Resimen Mahasiswa menjadi bagian milterisasi di kampus jaman Orde Baru . Kesombongan menjadi sifat menwa , karena kekuasaan telah menjadi ciri dari Menwa .Hal ini terjadi betapa dengan mudahnya para Menwa mendapat fasilitas yang diberikan oleh kampus .Menwa seperti bodyguard bagi pejabat kampus .Waktu itu terjadi perselisihan antara mahasiswa FKIP dengan karyawan Kampus. Hal ini terjadi ketika ada pertandingan final sepak bola antara mahasiswa FKIP dengan karyawan Kampus.Gol untuk FKIP membuat penonton kesenangan dan hal ini menjadi pertengkaran diantara penonton sampai akhirnya terjadi perkelahian dan salah satu mahasiswa FKIP terpukul dan yang memukul bukan karyawan tetapi dari Menwa , akhirnya kami protes dan membuat petisi untuk memproses kejadian pemukulan tersebut .Akhirnya pihak Menwa minta maaf .Kejadian- kejadian di kampus menjadi romantisme sendiri , sayapun akhirnya menjadi asisten dosen .Sejak itu saya dipercaya untuk menjadi panitia mulai kepanitian Rapat Kerja sampai seminar dosen-dosen secara nasional.Kadernisasi perlu digalakkan maka saya mulai mencari mahasiswa-mahasiswa untuk menjadi penerus setelah saya lulus. Mulai dari kepanitian, ketua angkatan sampai dengan Senat . Hal ini terjadi dan mulai nampak hasilnya.Saya memang senang menulis sejak SMA dan karena itu banyak juga mahasiswa lain yang minta bantuan untuk menulis makalah. Dengan makan sate itu menjadi honor saya setelah membantu membuatkan makalah bagi mahasiswa yang membutuhkan.Hampir lima tahun saya kuliah , cukup lama sebagai seorang mahasiswa karena biasanya empat tahun mahasiswa lulus dari perguruan tinggi , tetapi saya senang dan bahagia karena bukan nilai akdemik yang saya kejar tetapi pengalaman yang unik yang saya dapatkan dari mahasiswa.(Tamat)
Cerita memberi makna tentang hidup dan kehidupan . Setelah kita mati biarlah cerita memberikan inspirasi bagi kejernihan hati...
Cari Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Organisasi Bayangan versi Nadiem
Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...
-
Persahabatan janganlah cepat berlalu... Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya (Pengkotbah 3 : 1 ) Dal...
-
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi ( 1 Timotius 6 : 18 ) Hati sepu...
-
Sahabat mencarimu ketika yang lain mencacimu , Sahabat merangkulmu ketika yang lain memukulmu. - Fiersa Besari- Guru sebuah panggilan ...
-
Mengenang Adik… . “ Mas ….kalau saya meninggal nanti akan di beri kaki baru di surga . .” Adik saya bernama Titik , anak bungsu ...
-
Salah satu sifat terindah sahabat sejati adalah mau mengerti dan dimengerti ( Lucius Annaeus Seneca ) Mendidik sebuah panggilan Bulan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar