Cari Blog Ini

Kamis, 01 April 2021

Jum'at Agung

foto : orami.co.id


 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring:  "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu  Kuserahkan nyawa-Ku  . " Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. ( Lukas 23 : 26)


Kesengsaraan dan kematian Tuhan Yesus sudah dinubuatkan oleh para Nabi . Dr.Stephen Tong dalam bukunya 7 Perkataan Salib , Penerbit  Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta 1995 menyatakan sepuluh nubuat yang besar tentang kematian Kristus sudah tergenapi dalam satu hari. Sepanjang seribu tahun sebelum Kristus lahir ke dunia, sudah ada nubuat-nubuat tentang bagaimana Dia akan mati. Salah satunya adalah Nabi Yesaya  tujuh ratus tahun yang  sudah menulis tentang kesengsaraan Mesias  . Dalam Yesaya 53 : 3-5 tertulis  53: 3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan   dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina,  sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. 53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya , dan kesengsaraan  kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas  Allah. 53:5 Tetapi dia tertikam   oleh karena pemberontakan  kita  , dia diremukkan   oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan   bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh . Penderitaan Kristus sudah dinubuatkan kira-kira tujuh ratus tahun sebelumnya dan itu digenapkan dalam Matius 26:67-68; 27:30. 

Hari-hari kesengsaraan dan kematian Tuhan Yesus sudah diceritakan dan dikabarkan kepada orang-orang dan murid-muridNya . Tetapi mereka tidak tahu , salah paham dan tidak mengerti sampai pada akhirnya peristiwa itu terjadi dan mereka baru menyadari tentang kebenaran Kristus . Orang Farisi  Saduki dan bangsa Yahudi tidak percaya akan kedatangan Mesias yang lemah dan disalibkan . Mereka percaya akan kedatangan Mesias dengan gagah , naik kuda dan siap berperang untuk melawan penjajahan dari bangsa Romawi . Bukan seorang penista agama sehingga layak untuk dihukum mati sebagai  penjahat dengan hukum disalibkan . Saat itu hukum salib merupakan hukuman bagi seorang penjahat yang besar . Setelah diadili oleh Mahkamah Agung kemudian Yesus  diserahkan kepada Raja Herodes , saat itu Raja Herodes dengan gubernur Pontius Pilatus tidak akur tetapi ketika Yesus diadili mereka menjadi sepakat untuk menghukum Yesus . Pontius Pilatus cuci tangan  dan menyerahkan hukuman kepada massa . Salibkan Dia dan bebaskan Barabas seorang penjahat besar teriak massa yang sebelumnya di Minggu Palma mereka memuji Hosana bagi Raja di Yerusalem . Dengan darah bercucuran , tubuh luka dicabuk dan mahkota duri di kepala Yesus memikul dan memanggul salib menuju Golgota bukit  tengkorak tempat penghukuman untuk menebus dosa manusia . 

Kira-kira  jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,   sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci  terbelah  dua.  Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring:   "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku  . " Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.  Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" . Itulah kesaksian Injil Lukas yang menyatakan Yesus mati untuk kita peringati bersama di hari Jum’at Agung ini…(abc)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...