Cari Blog Ini

Rabu, 11 Agustus 2021

Pak Pri

 “ Jadilah seseorang yang ketika kamu lahir, semua tertawa dan hanya kamu yang menangis. Lalu ketika kamu wafat, semua orang menangis dan kamu tersenyum.”

- Mahatma Gandhi-



Tiga puluh tahunan pak Pri menjadi satpam keamanan di sekolah , segala hal berkaitan dengan keamanan lingkungan sekolah menjadi tanggung jawabnya . Seluruh ruang dengan berbagai sisi mulai dari kunci , kondisi  dan isi ruangan hafal diluar kepala . Ruang apa saja dia tahu kuncinya , betapa mesra dan lama jalinan  hubungan dengan ruangan di sekolah , sehingga tahu seluk - beluk tiap ruangan . Sarang hantu pun tahu dimana berada ruangannya . Tiap hari jam 12 malam keliling sekolah , suara cekikikan perempuan , suara air mengalir dari wastafel dan suara jejak kaki berjalan sering mengganggu pak Pri tetapi cuek saja pak Pri dengan gangguan itu . Namun sekarang sudah tidak terdengar lagi suara-suara itu karena manusia  tidak  takut lagi dengan hantu justru hantunya yang ketakutan dengan manusia  sehingga hengkang pergi  entah kemana .


Rumah pak Pri di dalam lingkungan sekolah sehingga benar-benar menjadi penjaga 24 jam .  Di jaga oleh pak Pri belum pernah terjadi kasus pencurian , karena ada kerjasama dengan RT/ RW di lingkungan sekolah dan kantor kepolisian yang jaraknya 100 meter dari sekolah .Tiap sore mau pulang sekolah atau tidak ada jam mengajar sering ngobrol dengan pak Pri , saya cukup akrab dengan pak Pri apalagi istri pak Pri berasal dari daerah sama dengan saya yaitu Purbalingga . Klop lah sudah kalau ketemu dengan istri pak Pri apalagi dengan dialek ngapak , ora ngapak , ora kepenak . Istri pak Pri jualan nasi di kantin sekolah lain tetapi kadang-kadang menerima pesanan makanan dari orang lain . Kadang-kadang guru kalau ada acara pesan juga kepada istri pak Pri . Rumahnya kecil seluas dua kamar tetapi itu lebih dari cukup , daripada ngekost di Jakarta berapa bayarnya . Bersyukur mendapat fasilitas rumah sebagai tempat kediamannya .

“ Kalau saya pensiun , nanti saya pulang ke kampung istri saya pak . Jadi petani atau dagang kecil-kecilan . Kita bisa main-main bersama di sana , nanti saya mampir ke rumah Bapak “kata pak Pri suatu hari ketika saya mampir di ruang satpam di depan sekolahan . Istri pak Pri berasal dari kota yang sama dengan saya . Jarak ke kampung tempat saya kira-kira 7 km . Saya berasal dari Penaruban  sedangkan istri pak Pri dari Bobotsari , beda kecamatan tapi satu kabupaten  Purbalingga  . Pak Pri mempunyai anak  yang sekarang sudah menjadi Sarjana Hukum dan lulus S-2  dalam bidang hukum di Untar . Bekerja di kantor Notaris di daerah Kebon Jeruk , Jakarta Barat . 

“ Anak saya mau bekerja di kota tempat tinggal istri saya , mau buka kantor notaris . Sekarang kerja dulu cari modal dan setelah saya pensiun bersama keluarga akan kembali ke kampung “ kata Pak Pri ketika saya pamitan akan meninggalkan sekolah beberapa waktu yang lalu .

“Anak bapak ngak kerja di Jakarta saja pak . Karier lebih cepat maju pak “ gurau saya .

“ Tidak pak , sudah capai mau istirahat di kampung “ jawaban pak Pri yang terakhir sebelum saya meninggalkan sekolah . 

Saya belajar dari pak Pri dalam mendidik anaknya sampai tingkat tinggi , Dengan kesederhanaan sebagai seorang satpam bisa mendidik anaknya mencapai kesuksesan . Tidak ada tujuan yang berlebihan dalam hidupnya setelah mengantar anaknya mencapai cita-cita  , dia kembali ke kampung halaman . Tempat yang sunyi , sepi dan menyendiri…(abc)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...