" Kebenaran terbesar adalah kejujuran, dan kepalsuan terbesar adalah ketidakjujuran."
Orang Samaria yang baik hati... |
Mas Jas nama pembantu sekolah , kerjanya banyak mulai fotocopy urusan sertifikasi , makanan , beli bumbu terasi sampai ngambil uang di atm atau setor uang untuk iuaran PGRI . Karena kejujuran dan kepolosan wong Jawa sehingga menjadi kepercayaan tiap guru . Tanpa henti mas Jas bekerja , pagi , siang sampai sore . Dengan honda bebeknya setiap hari dipakai , jaket ditubuhnya dan helm di kepala siap mengarungi macetnya kota Jakarta .
Kepala sekolah atau Koorlok mungkin bisa tidak masuk karena sakit atau keperluan lainnya dan itu tidak ada pengaruh bagi guru-guru . Sekolah tetap jalan , tanpa ada hambatan . Tetapi kalau mas Jas tidak datang sehari , ruang guru ramai karena tidak ada yang bisa bantu beli keperluan apapun untuk pembelajaran . Bingung harus berbuat apa , apalagi kalau satu hari jam mengajar penuh . Kalau ada mas Jas , ditelpon dan kita tulis keperluan apa saja maka dengan segera mas Jas bisa melakukan yang terbaik bagi kita . Kadang uang kita kurang untuk membeli sesuatu , mas Jas akan menganti kekurangan uang kita . Kalau ada kelebihan uang sebesar apapun akan dikembalikan sesuai dengan bon dan struk pembeliaan . Sangat jujur dan apa adanya , sangat sulit untuk mencari pegawai dengan sikap sejujur itu .
“ Bekerja harus jujur karena dengan jujur kita dipercaya dan dihargai " kata mas Jas waktu saya suruh ambil uang di ATM . Dia memberikan uang dan struknya ke saya dan saya lihat sama antara uang dengan struknya . Kalau orang tidak jujur bisa saja mengambil uang saya semua di ATM dan dibawa kabur . Tetapi itu tidak dilakukan. " Di dunia hanya mampir ngombe mas , nanti hidup kekal di akhirat " suatu ketika mas Jas bicara tentang kehidupan . Filasafat Jawa yang mengatakan di dunia hanya mampir ngombe membekas di hati mas Jas. Hidup didunia sebentar seperti sedang mampir untuk minum . Paling lama umur 80 tahun masih diberi hidup di dunia . Setelah itu kita akan hidup kekal di surga atau neraka? Kadang saya termenung dan malu sendiri , berkali-kali saya tiap pagi ikut renungan, kebaktian , KTB dan retret , apakah saya mempunyai kejujuran seperti mas Jas ?
Orang Samaria yang baik hati , perumpamaan yang diceritakan oleh Tuhan Yesus menggambarkan bagaimana orang Samaria yang dipinggirkan , dikucilkan dan diabaikan dalam masyarakat tetapi mau menolong orang yang terkapar di tepi jalan . Pada saat bersamaan seorang imam , jabatan orang terpandang , setiap saat berdoa di bait Allah dan menjadi pelayan Tuhan melihat orang yang terkapar di pinggir jalan tetapi hanya melihat kemudian pergi. Demikian seorang keturunan Lewi hamba Tuhan setiap waktu mempersembahkan korban di bait Allah hanya melihat orang terkapar lalu meninggalkan orang tersebut . Tuhan Yesus lalu bertanya kepada murid , “ Siapa yang disebut dengan sesama lalu dijawab oleh muridnya “ Orang yang telah menolongnya “. Kemudian Yesus berkata , "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Mas Jas tidak pernah ikut renungan pagi , KTB atau kebaktian apalagi retret tetapi hatinya telah melakukan apa yang difirmankan oleh Yesus . Tetapi itu sudah tugas seorang pembantu sekolah harus melakukan sebaik-baiknya , kalau tidak melakukan pecat saja . Bukan hanya semata-mata telah melakukan pekerjaan . tetapi mas Jas sudah melakukan dengan hati yang jujur tidak bersungut-sungut . Hal ini terlihat dalam raut wajah selalu terpancar gembira tanpa ada paksaan . Dalam hujanpun tetap dilakukan pekerjaan itu sebagai tanggungjawab dan memberikan yang terbaik bagi semua orang . Di sekolah saya belajar kejujuran dari seorang bernama mas Jas…(abc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar