Foto : Trimbunnewsmaker.com |
"Jauh lebih sulit untuk membuat orang sehat daripada membuat mereka sakit" De Forest Clinton Jarvis
Pademi covid 19 di tanah air sudah hampir berlangsung 11 bulan bukan semakin merendah tetapi justru semakin meningkat jumlahnya bahkan menembus satu juta orang yang tertular positif covid 19 . Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan ada dua makna di balik angka Covid 19 yang kasusnya sudah lebih dari satu juta yaitu : Pertama , Indonesia untuk berduka karena dengan meningkatnya kasus banyak pasien yang meninggal dunia .Sudah lebih 600 tenaga kesehatan gugur menghadapi pademi Covid 19 . Kedua , kerja ekstra keras mesti dilanjutkan . Dengan cara demikian pengorbanan yang sudah dilakukan para tenaga kesehatan tidak sia-sia . ( kompas.com 27/1/2021 ).
Pernyataan Menteri Kesehatan ini perlu disikapi oleh kita sebagai warga negara yaitu menjalankan protokol kesehatan dengan 3 M yaitu mencuci tangan , menggunakan masker dan menjaga jarak di mana saja bahkan di rumahpun kita melakukan 3 M karena rumah sekarang sudah menjadi klaster untuk penularan Covid 19 . Pemberantasan Covid 19 belum bisa ditanggulangi , sehingga perlu membatasi dengan menurunkan angka penularan . Pemerintah melakukan PPKM (Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat ) Jawa- Bali tanggal 26 Januari hingga 8 Febuari 2021 untuk menggantikan sementara PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) . Demikian juga testing , tracing dan treatment yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui berapa banyak masyarakat terpapar virus corona dapat segera diketahui . Kemudian dilanjutkan dengan cara penanganan secara intensif untuk pasien yang terpapar corona tersebut , misalnya dengan penyediaan tempat isolasi bagi si pasien , obat-obatan dan tenaga kesehatan . Dengan demikian angka kesembuhan meningkat dan kematian bisa dikurangi . Jika laju penularan dapat dikendalikan maka beban berat fasilitas pelayanan kesehatan ,dapat dikurangi pula.
Vaksinasi juga menjadi cara untuk membangun kekebalan tubuh atau herd immunity . Ada orang yang berpendapat tidak setuju dengan vaksinasi seperti dinyatakan oleh anggota DPR saat rapat dengar pendapat dengan Menteri Kesehatan beberapa waktu yang lalu . Berbeda pendapat boleh tetapi jangan menyebarkan hoaks yang menyesatkan bagi rakyat .Karena hoaks yang disampaikan terus-menerus bisa menjadi sebuah kebenaran . Untuk itu masyarakat perlu cerdas untuk menerima sebuah berita , jangan diterima begitu saja tetapi dikaji dan dianalisa untuk mencari sebuah kebenaran bukan sebuah pembenaran . Presiden Jokowi sudah divaksinasi sebagai bukti bahwa keteladanan seorang pemimpin bisa menjadi contoh bagi masyarakatnya . Tidak perlu ragu dan khawatir untuk menerima vaksinasi bahkan sekarang sedang ada program vaksinasi mandiri untuk mempercepat penangulangan covid 19 sehingga menurunkan angka penularan Covid 19 dengan cepat .
“Perlu ada kecepatan . Itu kuncinyan kenapa perlu cepat dilakukan vaksinasi kepada ⅔ populasi agar memiliki antibodi “ kata Tito (Mendagri ) saat Rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Covid 19 ( kompas.com 27/1/2021). Semakin cepat herd immunity terbentuk semakin cepat pula pademi berakhir . Dengan pademi covid 19 semakin menurun dan akhirnya berakhir maka perekonomian mulai berjalan . Denyut jantung kehidupan mulai berjalan normal , restoran , pedagang , kantor , sekolah dan gedung film dibuka kembali . Tentu hal ini perlu kerja keras bagi siapa saja agar pademi covid 19 berakhir . (abc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar