Cari Blog Ini

Minggu, 14 Februari 2021

Siswa alami learning loss ??

Foto : UNICEF.Nepal
 

Ada 68% dari 11.306 guru sebagai responden survei itu menyatakan bahwa 50% atau lebih siswa tidak memenuhi standar kompetensi yang diharapkan selama belajar dari rumah (BDR). Persepsi guru ini didasarkan pada hasil asesmen diagnostik yang mereka lakukan.( Survei Kemendikbud pada 13 November hingga 17 Desember 2020 ).


Data lebih lanjut dijelaskan  kategori sebagian kecil siswa yang memenuhi standar kompetensi ini paling besar di jenjang SMK yaitu 27,6%. Kemudian disusul SMP sebesar 23,5%, SMA sebesar 20,0%, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebesar 16,5%, dan SD sebesar 15,5%. Dengan data ini dinyatakan bahwa learning loss tanda-tandanya sudah mulai tampak, meskipun ini baru merupakan persepsi atau hasil analisis guru berdasarkan asesmen diagnostiknya. Meskipun tanda-tanda learning loss mulai tampak,  ada hal positif di mana sebagian besar guru sudah melakukan asesmen diagnostik. Hal ini perlu didorong agar asesmen diagnostik dilakukan guru secara rutin dan mengadvokasi tindak lanjutnya.

"Instrumen diagnostik ini mendorong guru terbiasa melakukan proses plan, do, check secara kontinyu dalam proses belajar. Ini esensi dari quality assurance sesungguhnya, ada feedback loop dari asesmen dan digunakan untuk perbaikan pembelajaran," kata Kabalitbang dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno, saat Rapat Panja Peta Jalan Pendidikan (VALID.NEWS.id , Kamis 21/1 /2021)

Implikasi dari advokasi proses tindak lanjut hasil asesmen diagnostik adalah guru mengajar tidak untuk mengejar ketuntasan kurikulum. Melainkan proses pembelajaran mengacu sesuai kemampuan siswa atau teach at the right level. Hal ini  merupakan paradigma baru. Kalau dulu yang dituntut adalah belajar menuntaskan kurikulum. Sekarang perlu dikedepankan belajar untuk memaksimalkan potensi peserta didik sesuai dengan kemampuannya. Hal ini di kenal dengan Istilah ‘visible learning’ (VL) merupakan konsep Profesor pendidikan John Hattie yang dimunculkan pada tahun 2007. Guru besar Pendidikan di universitas Auckland ini kelahiran Selandia Baru tahun 1950. Tahun 2011 (Maret), ia pindah ke Universitas Melbourne, Australia sebagai Direktur Lembaga Penelitian pendidikan Universitas Melbourne.

Visible Learning  mencakup sikap guru yang melihat pembelajaran menggunakan cara pandang siswa, dan sikap siswa yang menganggap pengajaran sebagai kunci untuk belajar berkelanjutan. Apabila pembelajaran menjadi ‘visible’, maka siswa mengetahui apa yang harus dilakukan (know what to do) dan bagaimana melakukannya (how to do it) serta guru mengetahui apakah pembelajaran berlangsung atau tidak.

Pembelajaran menjadi ‘visible’ jika tujuan pembelajaran tidak hanya menantang tetapi juga eksplisit dan nyata (John Hattie, 2011, Visible Learning). 

 Apa yang harus dilakukan oleh seorang guru ?

Menurut John Hattie , paling tidak ada sembilan kerangka berpikir yang membuat para guru menjadi efektif dalam penerapan ‘visible learning’ yaitu : 


  1. Menjadi evaluator tentang pengaruh pengajaran pada proses belajar siswa

  2. Menjadi agen perubahan yang bertanggungjawab untuk memperkaya belajar semua siswa

  3. Berbicara bagaimana siswa belajar bukah bagaimana guru mengajar

  4. Memandang asesmen sebagai umpan balik dari dampak mereka.

  5. Melakukan dialog bukan monolog dengan para siswa

  6. Bergairah dalam memberi siswa tantangan dan mengajak siswa menjawab tantangan itu

  7. Mengembangkan relasi yang posistif dengan siswa untuk mendorong pembelajaran yang efektif

  8. Memiliki kosa kata yang sama dan dimengerti semua siswanya tentang pembelajaran

  9. Mengajak siswa untuk menghargai: konsentrasi, ketekunan serta latihan.

Akhirnya masih ada kesempatan untuk berjuang ,  memperbaiki pembelajaran sehingga siswa tidak mengalami learning loss dan masih ada pengharapan untuk generasi mendatang . Semoga. (abc)

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...