![]() |
Foto : www.SantoAlbertus.com |
12:12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, 12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel ! " 12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: 12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai. " 12:16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia. 12:17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. 12:18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu. 12:19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia. ( Yohanes 12:12-19 )
Minggu Palma adalah hari peringatan dalam liturgi gereja Kristen yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah. Perayaan ini merujuk kepada peristiwa yang dicatat pada empat Injil, yaitu Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19. Dalam perayaan ini dikenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Masuknya Yesus Kristus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa, sebab terjadinya sebelum Yesus mati dan bangkit dari kematian. Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem.
Daun palem adalah simbol dari kemenangan. Dalam Injil, kata "daun-daun palem" hanya dikatakan dalam Injil Yohanes (12:13). Injil-injil lain sama sekali tidak menyebut "daun-daun palem". Injil Matius menyebut "ranting-ranting dari pohon-pohon" (Mat 21:8), Injil Markus menyebut "ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang" (Mrk 11:8), dan Injil Lukas sama sekali tidak menyebut ranting. Tetapi ketiga Injil tersebut menyebutkan tentang "menghamparkan pakaian".
Dari Injil Yohanes inilah lahir nama Minggu Palma. Nama Minggu Palma digunakan karena menunjukkan makna peristiwa yang terjadi pada saat Yesus dielu-elukan di Yerusalem. Dalam tradisi Yahudi, daun-daun palem merupakan lambang kemenangan (Why 7:9; bdk Im 23:40). Menghamparkan daun palem (dan ranting serta pakaian) di jalan Yesus melambangkan harapan masyarakat Israel waktu itu bahwa Yesus akan menjadi Mesias bangsa Israel yang membawa kemenangan dan pembebasan. Pandangan atas Yesus ini sesuai dengan Za 9:9, yang menafsirkan kedatangan Mesias sebagai Raja dengan menunggang keledai dan membawa damai dan kemenangan.
Tanda profetis Yesus sebagai Mesias ini ditunjukkan oleh penggunaan daun palem dan fakta bahwa Yesus, setelah tiba di Yerusalem, langsung mengunjungi Bait Allah. Palem dan kunjungan Bait Allah digambarkan juga dalam 1 Mak 13:51. Karena itulah, orang banyak melontarkan seruan mesianis kepada Yesus : "Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" (Mat 21:9; bdk Mzm 118:26). Perlu diketahui juga bahwa harapan banyak orang Yahudi tersebut lebih bersifat politis dan militer. Jadi, peristiwa Minggu Palma ini menunjukkan harapan banyak orang di Yerusalem bahwa Yesus akan memimpin kebangkitan bangsa dan membawa kepada pembebasan politis dan militer. Mereka mengelu-elukan dan mencintai Yesus karena apa yang mereka harapkan dari Yesus, bukan karena menerima Yesus apa adanya dan mendengarkan serta menerima ajaran-Nya. Mereka tidak mengerti misi Yesus dan memaksakan pengertian dan harapan mereka sendiri kepada Yesus. Oleh karena itu sebenarnya Yesus sudah menyampaikan pesan-Nya kepada orang banyak di Yerusalem itu, yaitu dengan menunggang keledai (Za 9:9). Dalam tradisi Timur, keledai dipandang sebagai binatang damai, yang dilawankan dengan kuda sebagai binatang perang. Maka dikatakan bahwa raja yang datang dengan menunggang kuda ketika dia berangkat ke medan perang. Sedangkan raja menunggang keledai ketika ia ingin menunjukkan bahwa ia datang membawa damai. Jadi, kedatangan Yesus yang menunggang keledai jelas-jelas menunjukkan pesan perdamaian. Ajaran perdamaian ini sangat kuat dalam seluruh ajaran Yesus. Namun ajaran Yesus ini jelas tidak ditangkap oleh orang banyak di Yerusalem.
Peristiwa MInggu Palma gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang akan kesengsaraan Yesus. Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara. Dalam tradisi peribadatan gereja, setelah umat melakukan prosesi daun palem (melambai-lambaikan daun palem), umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil. Memang kisah-kisah ini akan dibacakan ulang dalam liturgi Jumat Agung tetapi pemaknaannya berbeda. Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma dimaksudkan agar umat mengerti bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem melainkan pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib. Selamat mengikuti ibadah Minggu Palma .(abc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar