Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. ( 2 Korintus 3:5)
Menjadi seorang entrepreneur…
Perjumpaan dengan
Jacky tidak disengaja , terjadi di bis
umum jurusan Jakarta – Tangerang . Saat itu Jacky mau ke toko komputernya di
Lippo Karawaci sedangkan saya mau pulang .
“Wah..udah jadi
bos sekarang yaaa…” kata saya ketika
duduk bersama-sama di kursi bis .
“Ngak …pak .
Kecil-kecilan. Cuma sama teman-teman bikin toko komputer .” jawab Jacky sambil
malu-malu . Kamipun akhirnya bercerita dan bernostalgia waktu di SMA . Tidak
diduga bispun berhenti dan kamipun
berpisah . Di tangan saya terselip kartu nama dan alamatnya .
Mengingat kembali
masa lalu , saya teringat dengan sosok Jacky sebagai ketua OSIS . Dia bicara
pelan , teratur dan sopan . Bicaranya persis seperti seorang bapak-bapak .
Kata-katanya bijak ,penuh nasehat dan petuah . Tidak berlebihan kalau dia
menjadi ketua OSIS karena bisa mengayomi teman-temannya . Banyak program kerja
yang dilakukan saat Jacky menjadi ketua OSIS . Mulai dari retret siswa , bazaar
dan kegiatan sosial . Jiwa wiraswasta sudah mulai terlihat dalam diri Jacky .
Dengan bazar dan menjual hasil aksesoris yang diminati remaja saat itu bisa
mengumpulkan uang untuk kegiatan lainnya . Tidak mengherankan saat itu tidak
ada iuaran OSIS dari siswa . Semua
berasal dari kita ,oleh kita dan untuk kita . Setelah menamatkan SMA , Jacky
meneruskan kuliah mengambil jurusan komputer.
Suatu ketika saya
datang ke toko komputer milik Jacky di Lippo Karawaci. Saya diperkenalkan
dengan teman-temannya . Saya lihat tokonya cukup lengkap , selain menjual
komputer dan aksesorisnya . Ternyata Jacky dan teman-temannya menerima service
, programmer dan seluk - beluk tentang komputer . Ketika cerita dengan saya ,
Jacky mengucapkan terima kasih karena saat di SMA belajar tentang hidup
berorganisasi , bekerjasama dan mandiri . Sekarang hal itu dirasakan ketika
berwiraswasta mendirikan toko komputer . Sejak SMA sampai lulus kuliah dalam
diri Jacky tidak akan bekerja dengan orang lain . Dia akan bekerja dengan
tangannya sendiri . Hal ini telah dibuktikan dengan tidak menjadi pegawai di
perusahaan melainkan menjadi seorang wiraswasta atau entrepreneur istilah kerennya
. Entrepreneur adalah seorang yang bisa membawa
perubahan baru, inovasi baru, dan ide-ide baru. Tetapi untuk menjadi seorang
entrepreneur yang sukses harus memiliki sepuluh sifat yaitu mempunyai
kedisiplinan yang tinggi, selalu kreatif dan inovatif, mampu memotivasi diri
sendiri, mempunyai jiwa kepemimpinan, bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya,
berani mengambil resiko, berkarakter mandiri, tidak berhenti belajar untuk
mengambil wawasan yang luas, entrepreneur yang sukses pantang menyerah, dan
yang terakhir adalah termotivasi untuk mendapatkan prestasi. Banyak pengusaha
muda yang sudah mulai berkreasi dan berinovatif, karena banyak disekeliling
kita yang masih belum diperhatikan. Sebuah masalah dan tekanan bukanlah hal
yang harus dihindari melainkan kita harus mencari solusinya, karena solusi
tersebut bisa digunakan untuk membuat usaha baru atau suatu ide yang menarik
untuk diberikan kepada masyarakat
Tidak terikat dan
bebas menjadi pilihan bagi Jacky .Dalam dunia pendidikan dikenal adanya link and match yaitu mengusahakan agar para
lulusannya tidak hanya cerdas, tapi juga bisa langsung bekerja.
Program link and match telah
dicanangkan oleh Menteri Pendidikan kala itu, Wardiman, sejak 1989, untuk
menjembatani kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan pasar kerja. Saat itu
didirikan banyak politeknik untuk mempersiapkan banjirnya tenaga kerja yang
diperlukan oleh perusahaan-perusahaan . Tetapi mendapat kritikan karena universitas
bukan menghasilkan tukang tetapi lulusan yang siap bagi tumbuhnya kreativitas
untuk menghadapi perubahan masa depan yang tak dapat ditebak. Saat ini di era revolusi industri 4.0, terjadi perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang
mencengangkan. Dalam waktu yang tidak lama lagi sebagian besar pekerjaan akan
diambil alih "manusia-mesin" atau robot yang tentu menyingkirkan
manusia dalam banyak bidang pekerjaan.
Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru
Indonesia. Mengutip dari Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum
2018, pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara
mendidik dan belajar-mengajar, 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan
besar. Pendidikan dan pembelajaran yang syarat dengan muatan pengetahuan
mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini
terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu berkompetisi
dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran harus
diubah agar kelak anak-anak muda Indonesia mampu mengungguli kecerdasan mesin
sekaligus mampu bersikap bijak dalam menggunakan mesin untuk kesejahteraan
masyarakat .
Sistem pendidikan membutuhkan gerakan kebaruan untuk merespon
era industri 4.0. Salah satu gerakan yang dicanangkan oleh pemerintah adalah
gerakan literasi baru sebagai penguat bahkan menggeser gerakan literasi lama.
Gerakan literasi baru yang dimaksudkan terfokus pada tiga literasi utama yaitu
1) literasi digital, 2) literasi teknologi, dan 3) literasi manusia . Tiga
keterampilan ini diprediksi menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa
depan atau di era industri 4.0. Literasi digital diarahkan pada tujuan
peningkatan kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia
digital (Big Data), literasi teknologi bertujuan untuk memberikan pemahaman
pada cara kerja mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi manusia diarahkan
pada peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain . Literasi
baru yang diberikan diharapkan menciptakan lulusan yang kompetitif dengan
menyempurnakan gerakan literasi lama yang hanya fokus pada peningkatan
kemampuan membaca, menulis, dan matematika.
Belajar dari
pengalaman Jacky ternyata ada keterkaitan antara belajar dengan kenyataan hidup
. Jacky sudah menerapkan hal itu , nilai-nilai saat belajar di SMA telah
diterapkan dalam kehidupan nyata . Saya selalu berkata di kelas bahwa saya
sedang mempersiapkan generasi pendatang . Hasilnya dapat dilihat 10 – 20 tahun
yang akan datang . Itulah arti pendidikan yang sebenarnya yaitu mempersiapkan
generasi yang lebih baik . (abc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar