Cari Blog Ini

Kamis, 22 April 2021

Pengawas sekolah mau dihapus ?



 "Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya". - Ki Hadjar Dewantara


Berita mengenai usulan agar Mendikbud Nadiem Makarim menghapus jabatan pengawas sekolah mendapat banyak dukungan . Pengamat dan praktisi pendidikan Indra Charismiadji mengatakan sudah selayaknya jabatan pengawas sekolah  dihapus . “Selain fungsinya hanya formalitas , keberadaan pengawas justru membuat mutu pendidikan rendah. Enggak ada gunanya pengawas pendidikan itu . Mereka hanya melakukan hal-hal administratif dan bukan meningkatkan mutu . Justru yang saya lihat , adanya pengawas malah bikin mutu pendidikan jeblok “ kata Indra dari liputan9.org (JPNN) . Dukungan juga dari Majelis Pendidikan Syarikat Islam Indonesia Didi Suprijadi yang mengatakan tugas pengawas sudah ditangani oleh Kepala Sekolah . Lebih lanjut kata Suprijadi ada tiga alasan mendasar untuk menghilangkan jabatan pengawas sekolah . Pertama fungsi pengawasan sudah dilakukan oleh Kepala Sekolah , kedua saat ini terjadi kekurangan guru dan ketiga , kualitas pengawas yang dibutuhkan untuk mengajar .(liputan9.org-JPNN).

Pendapat kedua hal ini ada benarnya kalau kita melihat di lapangan . Pengawas sekolah kerjanya hanya keliling ke sekolah-sekolah yang menjadi binaannya . Lebih banyak melakukan tindakan administratif dibandingkan pembinaan terhadap   guru-guru di sekolah . Menanyakan RPP , Silabus dan penilaian kepada guru-guru tanpa melhat langsung di kelas saat guru mengajar . Bahkan kadang-kadang hanya sekilas menanyakan kepada wakil kepala sekolah tentang berbagai bidang admnistratif . Karena ada pandangan pengawas sekolah akan menilai hasil kinerja  guru maka guru-gurupun  mempersiapkan segalanya yang berkaitan dengan seabrek tugas administrasi . Tidak mengherankan guru mendownload segala administratif di internet agar mendapatkan nilai baik dari pengawas . Budaya asal bapak senang menjadi prinsip para guru untuk mengatasi permasalahan hal ini . Kalau hal ini dilakukan terus-menerus dan menjadi budaya di sekolah , tidak mengherankan kalau pengamat pendidikan Indra Charismiadji mengatakan mutu pendidikan jeblok . 

Seharusnya mulai dihilangkan pandangan pengawas sekolah tugasnya hanya menilai kinerja guru . Lebih penting tugasnya memberikan pembinaan terhadap guru mulai dari memotivasi guru , memberi semangat kepada guru dan berdialog dengan guru .Dengan demikan akan terlihat permasalahan  yang terjadi di tiap sekolah . Tentu berbeda setiap karakter sekolah sehingga tidak bisa digeneralisasikan semua sekolah mempunyai permasalahan yang sama .Karena setiap sekolah mempunyai perbedaan mulai dari guru ,siswa , kepemimpinan kepala sekolah , kurikulum dan lingkungan . Perbedaan karakter setiap sekolah ini seharusnya menjadi prioritas dalam pembinaan   di sekolah . Kalau hal ini sudah dipahami maka solusi dan follow up terhadap permasalahan bisa ditangani dengan baik sesuai karakter dan ciri di  setiap sekolah . 

Terhadap sekolah swasta pembinaan pengawas sekolah masih kurang , biasanya pengawas  sekolah akan terlihat sibuk kalau ada sekolah yang akan diakreditasi atau menjelang Ujian Sekolah .Hari-hari akademik seperti biasa tidak pernah datang atau hanya sekali-sekali sebagai formalitas semata  . Tidak mengherankan sering terjadi diskomunikasi antara sekolah swasta dengan pengawas sekolah . Hal ini pernah terjadi ketika akan ada Ujian Sekolah ada sekolah swasta menggunakan ujian penugasan berupa kolaborasi beberapa mata pelajaran dengan portofolio sesuai peraturan Mendikbud . Namun pihak pengawas sekolah menyatakan bahwa ujian sekolah harus ujian tertulis berbentuk PG dan Uraian  sehingga harus ada perubahan terhadap ujian sekolah tersebut . Hal seperti ini  membuat otonomi terhadap sekolah menjadi mandeg dan masih mengikuti alur sesuai pikiran pengawas . Sikap feodalisme kepemimpinan masih terasa . Pengawas sekolah dianggap sebagai seorang pemimpin yang harus ditaati semua pernyataannya . Seharusnya perlu ada dialog bukan monolog untuk menentukan sebuah kebijakan.

Kondisi seperti ini menjadikan penghapusan pengawas sekolah menjadi kebijakan yang akan diputuskan oleh Mendikbud Nadiem Makarim . Tentu masih ada yang pro dan kontra mengenai kebijakan ini . Bagi saya sebagai guru tidak begitu peduli ada pengawas atau tidak ada pengawas . Sebagai guru mempunyai tanggungjawab untuk mendidik siswa dengan kualitas yang baik . Hal ini tidak ditentukan oleh seorang pengawas sekolah tetapi oleh kesadaran kita sebagai guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan itu ada di tangan guru sebagai garba depan pendidikan . (abc)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...