Cari Blog Ini

Rabu, 26 Januari 2022

Trio kwek-kwek...

 

Trio kwek-kwek
Persahabatan yang kuat tidak butuh percakapan sehari-hari atau kebersamaan setiap waktu. selama persahabatan itu ada di hati, sahabat sejati tidak akan terpisah.” ( Auliq Ice )


Trio kwek-kwek nama trio penyanyi tahun 90-an yang terdiri dari Leony, Alfandi dan Dhea Ananda . Tiga penyanyi cilik ini terkenal dengan lagunya yang berjudul Katanya dan Tanteku yang digandrungi oleh anak-anak se-Indonesia. Di SMA K IPEKA Tomang juga ada trio kwek-kwek yaitu saya , Bu Emy dan Bu Lidya . Tahun  2005 secara kebetulan atau sudah direncanakan Tuhan kami bertiga bertemu di SMA K IPEKA Tomang . Bertiga berasal dari kota yang sama yaitu Tangerang . Saya di Binong , Bu Emy di Gading Serpong dan Bu Lydia di Malabar Perum . Berangkat tidak pernah bersama tapi kalau pulang bersamaan terus . Hampir tiap hari kami selalu pulang bersama , dari sekolah jalan kaki lewat pintu belakang jalan ke Untar lalu berdiri di halte bis depan Trisakti . Menunggu bis AJA  104 jurusan Grogol - Tangerang atau PPD 125 jurusan Senen - Tangerang . Kalau mau dapat tempat duduk bisa jalan ke  terminal Grogol atau berjalan ke depan rumah sakit Sumber Waras , kaki terasa pegal karena  jaraknya hampir 1 km dari halte depan Trisakti . Karena sudah terbiasa tidak terasa kakinya pegal . Capai dan lelah akhirnya tertidur di bis dan tahu-tahu sudah sampai di Islamik Karawaci . Bu Emy turun dan naik ojek ke Gading Serpong , Bu Lydia berhenti sampai Prapatan Kantor sedangkan saya  mengambil sepeda motor yang parkir di pinggir tol . Karena tertidur dan HP saya diletakkan di kantong baju , tanpa disadari hilanglah HP saya , hampir 5 kali saya kehilangan HP karena ketiduran  . Memang saya tidak pernah bawa tas , hanya bawa diri saja tiap hari . Pengalaman saya bawa tas sering tertinggal di bis , hal ini pernah terjadi ketika saya bawa tas berisi hasil ulangan tertinggal di bis sehingga saya harus ke terminal di Perum , untung tas diselamatkan oleh kenek bis kalau tidak bagaimana nasib nilai ulangan siswa. Untuk itu saya kapok membawa tas . Semua urusan sekolah selalu saya selesaikan di sekolah sedangkan di rumah untuk istirahat . Itu menjadi prinsip saya sehingga kita bisa menikmati hidup. 

in-action

Ada suka-duka pulang bersama , suka kalau kita dapat tempat duduk di bis bisa langsung istirahat tetapi kalau duka terpaksa berdiri bergelantungan dan berdesakan dengan penumpang di dalam bis . Ketika banjir besar di Jakarta tahun 2011 , saat itu kami bertemu di depan gedung Untar samping Citraland di beritahu lewat HP bahwa sekolah diliburkan karena terkena banjir . Kami yang sudah berjuang melawan banjir dari Taman Anggrek ke Untar dengan berjalan kaki karena bis tidak bisa berjalan akhirnya harus menahan lelah ditengah gerimis dan derasnya banjir di jalanan .Kenapa tidak dari tadi dikabarkan melalui Hp sehingga kami tidak sia-sia datang pagi-pagi tanpa hasil. Kami bertiga duduk dipinggir halte sambil melihat lalu-lalang orang terkena banjir. Duka yang lain kalau ketinggalan bis karena kita harus menunggu cukup lama bis di belakangnya, untuk itu kami bertiga harus berlomba dengan waktu agar tidak ketinggalan bis . Caranya kita bertiga naik bajaj ke Untar , ongkosnya patungan dan tepat waktu bis sudah menunggu di halte bis . Lebih efisien bisa mengejar waktu luang . 

Ceria tanpa beban

Tahun 2007 , saya kecelakaan dan harus dioperasi dengan 12 jahitan di kepala . Ketika saya di rawat satu-persatu guru masuk ke kamar perawatan . Ternyata ketika bu Emy masuk saya tidak mengenali namanya , bu Emy menangis sedih karena tiap hari selalu pulang bersamaan tetapi tidak dikenali namanya . Saat itu otak saya tidak bisa mendeteksi ingatan saya sehingga lupa . Setelah satu minggu di rawat berangsur-angsur ingatan saya mulai pulih dan mengenali setaip guru .

Banyak cerita selama kita bertiga . Sikap , kebiasaan dan karakter  telah menyatu dalam perjalanan pulang . Kadang-kadang kita bertiga satu tempat duduk di bis . Mulailah cerita tentang peristiwa di sekolah , keluarga atau cerita lainnya untuk mengisi perjalanan pulang . Sekitar tahun 2004 Bu Emy menjadi guru di SMA K IPEKA Tomang . Nama lengkapnya Valentina Emy Palmaningsih anak bungsu dari lima bersaudara lahir di Sleman empat puluh lima tahun yang lalu . Lulusan FKIP Jurusan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta  mempunyai suara emas , tidak heran karena dia menjadi pemazmur di gereja . Setiap Minggu sering ketemu di gereja Santa Helena Karawaci . Dengan berbocengan naik honda megapro bersama suaminya pak Toni selalu hadir misa pagi jam 09.00 pagi . Di gereja setelah misa pagi sering istirahat makan di kantin . Nasi pecel atau mie ayam menjadi sarapan pagi , saya berserta anak dan Bu Emy dengan suami makan dengan lahapnya masakan ibu-ibu WK Santa Helena . Di SMA K IPEKA Tomang , Ibu Emy mengajar bahasa Inggris .Dengan fasihnya ibu Emy mengajar bahasa Inggris di depan kelas. Sebagai guru profesional selalu ditantang untuk mengadakan perubahan . Berbagai metode disertai media pengajaran menjadi bagian untuk memajukan pendidikan . Tidak heran siswa di sekolah menikmati pengajaran bahasa Inggris , bahkan bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang sangat diminati oleh siswa . Menguasai bahasa Inggris menjadi kebutuhan saat ini , hampir semua komunikasi dan teknologi menggunakan bahasa Inggris sehingga bahasa Inggris menjadi bahasa internasional dan harus dikuasai oleh semua orang . Belajar bahasa Inggris bukan menjadi orang Inggris artinya dialek daerah tidak bisa mengubah konsonan bahasa Inggris .

 " Belajarlah terus bahasa Inggris dan terus gunakan setiap hari sehingga tidak lupa kata-kata dalam bahasa Inggris . Biasa karena kebiasaan " kata-kata Bu Emy ketika sedang mengajar kursus bahasa Inggris untuk guru .

Kenangan tempo doloe

Kehidupan berjalan terus seperti roda berputar , kadang di bawah , kadang di atas dan itu sebuah misteri . Kita sebagai manusia hanya  bisa menjalani rencana Tuhan Yang Maha Kuasa . Berita meninggalnya pak Toni suami Bu Emy tentu mengagetkan semua orang termasuk saya , tanpa sakit , tanpa kabar , begitu mendadak  berita itu . Tentu kesedihan ada dalam diri Bu Emy , semua rencana dalam kehidupannya seolah-olah hilang tanpa bekas . Tetapi di balik itu ada rencana Tuhan , Tuhan yang memberi , Tuhan yang mengambil . Kita tidak bisa berbuat apa-apa , semua orang akan dipanggil , semua orang akan meninggalkan kita ketika tugas kita selesai di muka bumi maka Tuhan akan memanggil kita dan menyediakan  tempat bagi kita  . 

Tepat seribu hari diadakan doa untuk mengenang almarhum pak Toni , saya datang dan tidak sengaja atau ini semua rencana Tuhan bertemu dengan pak Warso adik pak Karso .Pak Karso adalah bapak asuh istri saya karena sejak kecil istri saya ikut keluarga pak Karso . Setelah ditelusuri pak Warso menikah dengan Bu Magrid  yang ternyata Bulik dari Bu Emy , pertemuan tanpa disadari yang ternyata kita masih saudara . Sekarang Bu Emy telah   menjadi guru di SMAK IPEKA BSD dan tinggal di  Gading Serpong bersama teman guru IPEKA BSD dan keponakannya . 

Setelah berpisah ,trio kwek-kwek berbeda

Berkenalan dengan Bu Lydia terjadi tahun 2005 ketika diterima menjadi guru di SMA K IPEKA Tomang , karena kekurangan jam mengajar sehingga mengajar juga di SMP . Nama lengkapnya Lydia Adeline Saragih , anak ke dua dari tiga saudara lahir di Tangerang empat puluh tahun yang lalu . Lulusan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto ternyata ingin  menjadi guru sehingga serius untuk berprofesi sebagai guru . Walaupun banyak teman-temannya berprofesi sebagai pengacara atau notaris tetapi pilihannya ingin menjadi guru. Kemudian saya menyarankan untuk mengambil Akta VI sebagai SIM untuk mengajar karena ibu Lydia dari Fakultas non FKIP atau bukan dari IKIP sehingga perlu dibekali materi keguruan dan pendidikan . Bu Lydia mengambil akta VI selama dua semester di UNJ dan saya sebagai pembimbing dan penguji  diakhir semester. Setelah mengakhiri kuliah selama satu tahun mendapatkan sertifikat Akta IV sebagai bukti untuk mengajar   . Tidak itu saja ternyata Bu Lydia ingin dibekali dengan pengetahuan  pendidikan yang lebih luas maka mulailah mengambil S- 2 di UPH dan lulus mendapat gelar MPd jurusan manajemen pendidikan . Dengan latar belakang ilmu sosial tidak heran Bu Lydia mengajar beberapa ilmu sosial seperti sejarah , sosiologi dan PPkn. Walaupun sebenarnya bidang mayornya di PPkn tetapi kadang kalau ada tuntutan mengajar bidang lain maka  siap untuk melayani demi anak didiknya. Sepeninggal ayahnya dipanggil Tuhan , menjadi pukulan yang berat bagi Bu Lydia . Orang yang paling dekat dan dikasihinya telah meninggalkan hidupnya. Masih teringat berjalan berdua dengan  bapaknya membeli makanan di Hypermart Karawaci atau menjemput dengan sepeda motornya di Prapatan Kantor . Peristiwa itu menjadi kenangan yang tak berakhir untuk dilupakan .  Hari-hari terakhir sebelum bapaknya meninggal saya dan Bu Emy menjenguk di rumah sakit Siloam Karawaci , kemudian beberapa hari saya mendapat kabar bapaknya telah dipanggil Tuhan , malam hari saya datang ke rumah untuk memberi duka cita . Kesedihan ditinggal oleh bapaknya tentu tidak bisa hilang begitu saja . Tetapi iman yang teguh menguatkan untuk melangkah ke depan . Waktu Tuhan adalah yang terbaik tinggal kita sebagai manusia percaya bahwa Tuhan telah menyediakan tempat yang baik  bagi hambaNya . 

Kenangan dengan orang tercinta

Sebagai satu-satunya anak perempuan di keluarga menjadi harapan bagi mamanya dan adik bungsu laki-lakinya . Beberapa tahun yang lalu sebelum mama Bu Lydia sakit-sakitan , mengurus adik laki-laki yang mempunyai kelainan untuk mengikuti pendidikan ketrampilan di lereng Merbabu , Magelang .Namun tidak begitu lama , adiknya tidak betah sehingga sampai sekarang masih berada di rumah . Sekarang mamanya sakit-sakitan karena gula darah sehingga setiap waktu harus disuntik insulin. Waktu , pikiran dan tenaga terfokus kepada keluarga .Namun Bu Lydia tidak melupakan pelayanan kepada Tuhan . Sebagai jemaat di GBI Modernland aktif pelayanan anak-anak dan pemuda. Suatu ketika pernah ingin meninggalkan pekerjaan sebagai guru dan terfokus untuk mengurusi mama dan adik laki-lakinya . Tetapi saya menyarankan agar tidak meninggalkan sekolah karena pelayanan ibu masih dibutuhkan oleh anak-anak .Dan itu berkat Tuhan yang diberikan kepada Ibu dan tetap bersyukur kepada Tuhan karena di beri kepercayaan untuk menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus. Akhirnya Bu Lydia tetap melayani menjadi guru di SMA K IPEKA BSD . Tuhan akhirnya mengutus seseorang untuk membantu mengurus mama dan adik Bu Lydia sehingga pekerjaan terfokus dengan baik . 

Bersama murid selalu di kenang

Seiring waktu telah mengubah segalanya , Bu Emy ikut mobil pak Andreas pulang yang satu arah , Bu Lydia naik ojek ke stasiun kereta api menuju kota Tangerang sedangkan saya pulang sendirian , kadang - kadang naik bajaj ditemani  Bu Maria . Perjumpaan beriringan dengan perpisahan , Bu Emy pindah lokasi ke SMA K IPEKA BSD beberapa tahun kemudian Bu Lydia mengikuti jejaknya  , saya ditinggal oleh dua sahabat yang sudah dianggap sebagai saudara , adik maupun anak .

Di awal tahun 2022 , saya bertemu di rumah Bu Emy dan berkumpul bertiga. Namun kami sudah berbeda usia , jarak dan waktu . Saya sudah masuk usia pensiun , mereka berdua masih menikmati kehidupan di dunia pendidikan . Kami cerita masa lalu untuk dikenang sampai entah kapan…(abc).


Sabtu, 22 Januari 2022

Si mbah..

Berjalan dengan seorang sahabat di kegelapan lebih baik daripada berjalan sendirian dalam terang. -Hellen Keller-

Pak Rudi sosok guru(digugu lan di tiru)

Memandang SMAK IPEKA Tomang tidak terlepas dari sosok seorang guru yang hampir 32 tahun mengabdi dan melayani dalam dunia pendidikan . Y.C Rudayanta lahir di Bantul 60 tahun yang lalu dan tahun 1989 bergabung menjadi guru di SMA K IPEKA Tomang . Saat itu berdiri satu kelas dan masih bergabung dengan SMP K IPEKA Tomang di Green Ville Blok D Jakarta Barat  . Tidak berkelebihan kalau kita guru di SMA K IPEKA Tomang memanggil dengan sebutan si Mbah . Karena usia dan  pengalaman sebagai guru telah di jalani separuh dari usianya.

  Demikian juga dalam perjalanan hidupnya merupakan tokoh yang penting dalam sejarah lahirnya SMAK IPEKA Tomang . Awal berdirinya SMAK IPEKA Tomang tidak terlepas kerja keras dari pak Rudi , ijin operasional dikerjakan oleh pak Rudi untuk menghubungkan sekolah dengan pihak SUDIN Jakarta Barat bahkan Kemdiknas di Senayan . Hubungan dengan luar sekolah menjadi tugas pak Rudi selain sebagai guru . Tidak heran staf Sudin , Kemdiknas maupun pengawas mengenal dekat dengan Pak Rudi . Hubungan dengan pemerintah menjadi penting bagi sekolah swasta karena hal ini berkaitan administrasi sebuah institusi di negara Indonesia . Silaturahmi sering dilakukan oleh pak Rudi dan kepala sekolah dengan pengawas dan pihak terkait . Semua ini dilakukan untuk mempererat hubungan untuk memajukan pendidikan sekolah .

       

Berdiskusi  saat istirahat

        Saya kenal pak Rudi hampir 26 tahun , tahun 1995 perkenalan di SMA K IPEKA Puri . Saat itu pak Rudi sebagai asisten administrasi . Pak Rudi memang menjadi sosok guru sesungguhnya, artinya digugu dan di tiru . Menjadi teladan bagi guru-guru lainnya . Jam setengah enam pagi setiap hari selalu hadir , membuka pintu ruang guru selalu dilakukan . Hampir 32 tahun hal itu dilakukan tanpa henti .Dengan suara lembut berdialek Yogyakarta dan senyum selalu tampil di wajahnya . Lembut , sumringah dan sederhana selalu hadir di tengah kesibukan tugas sebagai guru . Memberi nasehat dan mengayomi kita sebagai guru selalu dilakukan tanpa pamrih . Hampir tidak pernah marah dalam kehidupan . Kata-kata yang lembut selalu terngiang di sela-sela pengajaran di depan kelas. Lulusan FKIP jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Katolik Sanata Dharma Yogyakarta  menjadi guru Bahasa Indonesia. Sudah beribu murid diajar oleh pak Rudi .

    Dengan kemampuan sebagai guru bahasa Indonesia  membimbing murid untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar . Bukankah bahasa menjadi karakter suatu bangsa ? Dengan bahasa menjadi simbol suatu negara. Bahasa menjadi alat komunikasi kita sebagai manusia sekaligus budaya suatu bangsa . Itulah yang menjadi misi pak Rudi untuk mendidik anak didiknya agar bangga dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan pergaulan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk . Hal ini terlihat ketika pak Rudi dengan sabar dan setia membimbing muridnya di saat membuat karya tulis sebagai tugas akhir sebelum meninggalkan SMA. Ribuan karya tulis  hasil siswa menumpuk di perpustakaan sebagai bukti totalitas pak Rudi sebagai guru. 

      

Bercengkerama penuh persahabatan

    Tahun 1995 saya dengan pak Rudi berboncengan naik Honda GL pro mendampingi murid latihan gerak jalan  mewakili kecamatan Kembangan untuk acara keduri nasional di Monas dalam rangka memperingati 50 tahun hari kemerdekaan . Acara keduri nasional dihadiri oleh presiden Soeharto dan para menteri . Tubuh pak Rudi yang tinggi besar dengan potongan rambut cepak  sekilas seperti anggota TNI , tidak heran kalau ketemu di jalan di hormati layaknya seorang komandan kesatuan .Untuk itu  pak Rudi sering ditunjuk menjadi seksi keamanan kegiatan sekolah seperti retret , perlombaan , studi lapangan atau live - in .

      Tahun 1996 terjadi penyerangan  anak sekolah lain di sekolah terjadilah tawuran antar siswa . Pak Rudi saat itu memisahkan dan melindungi anak-anak. Kejadian setelah anak - anak pulang sekolah sehingga para guru sudah tidak ada di sekolah . Kepala pak Rudi terluka terkena batu yang cukup keras ketika melindungi dan memisahkan anak-anak yang tawuran . Dalam kondisi sakit pak Rudi tetap memisahkan tawuran itu sampai berakhirnya peristiwa tersebut. Tanggungjawab dan melindungi anak didik menjadi tugas guru .

   Peristiwa 1998 terjadi kerusuhan kamipun guru-guru tetap menjaga dan melindungi anak-anak karena tidak bisa pulang akibat kerusuhan yang terjadi dimana-mana. Kami harus menginap di sekolah sampai peristiwa itu reda dan akhirnya dapat pulang dengan selamat .Sebagai guru yang masih bujangan pak Rudi terlibat dalam penjagaan anak tersebut.

      

Berlenong - ria

Tahun 1999 karena kebijakan Yayasan kami berpindah ke Tomang kembali . Dari awal mulai kaki melangkah , pak Rudi dipercaya menjadi asisten administrasi , mulai pak Rudi dan pak Presno sebagai kepala sekolah mengurusi ijin operasional sekolah baru sampai akhirnya mendapatkan akreditasi  disamakan. Akhir tahun pelajaran diadakan penilain terhadap guru teladan , hampir tiap tahun pak Rudi mendapatkan penghargaan sebagai guru teladan . Tidak berkelebihan kalau pak Rudi mendapat penghargaan tersebut karena dedikasi dan integritasnya sebagai guru pantas mendapatkan predikat tersebut .

     Pak Rudi juga terkenal dengan berbagai ketrampilan yang dimiliki , mulai dari masak , merapikan rapot dan administrasi lainnya . Jaman dulu sebelum ada digital wali kelas menulis rapot dengan tangan , angka-angka di rapot ditulis satu persatu dengan teliti , jangan sampai salah atau keliru . Kalau ada yang salah terpaksa dihapus dengan bersih dan tidak terlihat .Hal ini yang dilakukan oleh pak Rudi , dengan cekatan dan hati-hati  sehingga nilai rapot dapat terlihat tanpa cacat .Mencetak soal dengan tinta selalu dilakukan oleh guru dan itu bagian dari tugas pak Rudi . Saat ulangan umum semesteran itu di lakukan .Dengan kaos  pak Rudi mulai  mencetak soal karena takut baju terkena kotoran tinta . Mungkin hal ini tidak dilakukan masa sekarang karena jaman sekarang sudah melakukan dengan digital .Tahun 90-an hal itu masih dilakukan secara manual . 

        

Bertamasya keliling kota

Pak Rudi menikah diusia tidak muda  , dengan wanita pilihannya yang ternyata tetangganya di Bantul bertemu di Jakarta . Dari perkawinannya lahirlah sepasang anak putri dan putra bernama Calista dan Farrel . Sekarang Calista sudah lulus menjadi sarjana Jurusan Sastra Indonesia dari Universitas Katolik Sanata Dharma Yogyakarta dan Farrel masih sekolah kelas 10 di SMA Jakarta. Namun Tuhan mempunyai rencana lain dalam kehidupan manusia . Manusia boleh berencana tetapi kehendak Tuhan yang terjadi . Istri pak Rudi dipanggil Tuhan . Dalam kesedihan yang mendalam ditinggal orang yang dikasihinya .Pak Rudi tetap kuat dan tabah untuk menjalani kehidupan dengan dua puteranya . Semua adalah rencana Tuhan dan indah pada waktunya . Tetap bersyukur dan bersuka cita dalam segala hal. Tidak ada kesia-sian hidup dalam Tuhan , tangis dan tawa hanya segumpal dalam perjalanan hidup .Tidak ada yang kekal dan semua akan hilang ketika kita usai menjalani hidup dan dipanggil olehNya. Tuhan menyediakan tempat bagi kita untuk menikmati kehidupan yang kekal . Iman inilah yang memberi kekuatan bagi pak Rudi untuk menjalani roda kehidupan .Di masa usia pensiun , pak Rudi kembali ke Bantul untuk beternak ayam kampung .Usia semakin sepuh tentu menginginkan kesunyian dan ketenangan batin  . Pasrah dan mendekatkan kepada Tuhan adalah hal yang bijak karena sebagai manusia sering kali lupa akan kebaikan Tuhan . 

Sesepuh SMA K IPEKA Tomang

 " Wong urip iku mung mampir ngombe , Ojo dipekso yen ora iso , kabeh kuwi wes ono seng ngatur , dioyak soyo adoh, dipikir soyo bingung ,digelani soyo rekoso , Wes kersane Gusti mawon…" itu kata-kata pak Rudi sebagai petuah ketika saya memasuki masa pensiun . Pepatah Jawa yang mengingatkan agar kita tidak perlu takut menghadapi kehidupan karena semua telah diatur oleh Tuhan , kita hanya melangkah saja seperti orang sedang mampir minum….(abc)


Senin, 03 Januari 2022

Selamat datang kurikulum baru !

 


Seseorang melihat ke belakang dengan penghargaan kepada para guru yang brilian, tetapi dengan rasa terima kasih kepada mereka yang menyentuh perasaan manusiawi kita. Kurikulum adalah bahan mentah yang sangat diperlukan, tetapi kehangatan adalah elemen penting untuk pertumbuhan tanaman dan jiwa anak. 

                                                                                                   Carl Gustav Jung

 

Kurikulum adalah bahan mentah...

Kurikulum 2022 disebut juga kurikulum prototipe menerapkan sistem penyederhanaan materi pelajaran dan membebaskan siswa untuk memilih pelajaran sesuai bakat dan minat .Mereka.dirancang untuk memberi lebih banyak ruang bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Di jenjang sekolah menengah atas (SMA),memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.  Ada kemerdekaan siswa untuk memiilih jurusan sesuai dengan talenta dan kemampuan siswa . Untuk itu di tingkat SMA tidak ada lagi jurusan IPA , IPS atau Bahasa . Di kelas XI dan XII  siswa bisa bebas memilih kombinasi mata pelajaran yang diminati, dan/atau yang mendukung cita-citanya.

Kesiapan guru menjadi penting....

Siswa yang bercita-cita menjadi arsitek, misalnya, tak perlu ikut kelas biologi. Dalam hal ini, siswa punya kesempatan yang lebih luas guna mengembangkan minat dan bakatnya masing-masing,” kata Anindito seperti dikutip dari Koran Tempo.edisi 25 Desember 2021.Dengan demikian siswa diberi pilihan untuk menentukan sesuai dengan cita-cita yang ingin dikejar sesuai bakat , talenta dan kemampuannya . Aturan mengenai kebebasan dalam memilih mata pelajaran ini lebih lanjut tertuang dalam Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Di situ dijelaskan, khusus dalam kurikulum SMA, siswa yang duduk di kelas X akan mengikuti mata pelajaran seperti yang ada di SMP (mata pelajaran umum).

Dalam kemdikbud.go.id dikatakan kurikulum prototipe merupakan lanjutan dari kurikulum masa khusus pandemi Covid-19 atau kurikulum darurat pada Agustus 2020. Sehingga kurikulum prototipe ini dirancang sebagai opsi kebijakan kurikulum dalam merespons pemulihan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Dengan kebijakan   ini sekolah dipersilahkan untuk menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan sekolah. Alias  kurikulum prototipe dalam pelaksanaannya masih bersifat opsional. 

Beberapa waktu lalu, Kemendikbudristek mengumumkan pemberlakuan kurikulum baru. Kurikulum ini diberi nama kurikulum prototipe dan mulai diujicobakan dari Juli 2021 yang lalu dan ada sekitar kurang lebih 2500 sekolah yang lolos seleksi uji coba kurikulum anyar ini. Kurikulum prototipe menerapkan sistem penyederhanaan materi pelajaran dan membebaskan siswa untuk memilih pelajaran sesuai bakat dan minat mereka.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Zulfikri Anas yang dilansir Tempo.co tanggal 1 Januari 2022  memaparkan kurikulum prototipe memiliki beberapa keunggulan. Pertama, pengembangan kemampuan non teknis. Artinya, guru dapat memberikan proyek kepada siswa yang sifatnya lintas mata pelajaran. 

Kemerdekaan dalam belajar


Kedua, berfokus pada materi esensial. Hal ini dimaksudkan, agar para siswa tidak tertinggal dalam kompetensi dasar. Ketiga, guru lebih fleksibel, yakni dalam hal mengajar yang sesuai dengan kemampuan muridnya serta melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. Keunggulan kurikulum ini tentu bukan hanya di kertas saja tetapi bagaimana implementasi  di sekolah ? Hal ini yang menjadi pertanyaan Koordinator Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mengingatkan Kemendikbudristek agar mematangkan terlebih dahulu rencana penerapan kurikulum prototipe. Sebab, menurut dia, implementasi uji coba kurikulum anyar tersebut masih memiliki masalah( Tempo.Co 29/12/2021 ) Satriwan berkata banyak sekolah penggerak menemui berbagai kendala selama pelaksanaan uji coba kurikulum prototipe. Salah satu kendala yang dihadapi adalah tidak siapnya sekolah terhadap kurikulum baru itu.

“Kami belum siap secara sumber daya maupun infrastruktur. Bahkan, kami baru diikutkan pelatihan saat uji coba kurikulum sudah berjalan,” kata dia pada Rabu 29 Desember 2021.( Tempo.Co 29/12/2021)

Selain kesiapan sekolah, Satriwan juga mengatakan kurikulum baru ini belum memiliki standar operasional yang matang. Akibatnya, Satriwan berkata, banyak guru dan sekolah penggerak yang berkesempatan merasakan kurikulum prototipe sering kebingungan dalam implementasi di lapangan.(Tempo.Co 29/12/2021).

Keberhasilan bersama...


Dipihak lain Sekretaris Jendral Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo, juga menyampaikan masukannya terkait kurikulum prototipe ini. Ia menilai, selain guru dan sekolah, Kemendikbudristek harus melakukan sosialisasi intensif kepada seluruh dinas pendidikan. Menurut dia, masih banyak sekolah yang kesulitan mendapatkan informasi kurikulum ini karena sistem informasinya masih terpusat di Kemendikbudristek.( Tempo.Co 29/12/2021) .Tentu saran dan kritik dari organisasi profesi dan pengamat pendidikan menjadi hal yang penting . Karena kurikulum ini bersifat opsional sehingga sekolah diberi kebebasan untuk menjalankan atau tidak . Hal ini sesuai dengan kesiapan sekolah untuk mengimplementasikan kurikulum prototipe ini . Sosialisasi terhadap guru menjadi penting karena bagaimanapun peran guru menjadi  aura terhadap kurikulum ini .  Kesiapan guru juga perlu diperhatikan dalam penerapannya. Kemudian adalah siswa diberi panduan dalam memilih mata pelajaran. Sehingga ketika siswa memilih mata pelajaran dapat menunjang minat mereka. Poinnya memberikan opsi terbuka kepada siswa. Dan yang sangat penting kemudian konsistensi siswa dalam memilih mata pelajaran dan minat. Agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih.Harus ada sinergitas antara pihak terkait. Dengan demikian kebijakan pemerintahan pusat tidak membingungkan para guru di lapangan . Harus ada   sinkronisasi kebijakan pemerintah pusat  dengan kondisi lingkungan yang menunjang. Untuk itu ada dukungan dari seluruh masyarakat, pemerintah, dan stakholder. Jangan sampai ada pameo ganti menteri , ganti kurikulum ! ( abc )






Sabtu, 01 Januari 2022

"JANGAN PERNAH MENAGIH HUTANG"

 

Seorang ayah berpesan kepada kedua anaknya.

"Ingat - ingat hal ini ya"


•Pertama, Jangan pernah kamu menagih piutang...


•Kedua, Jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara langsung...


Lima  tahun berlalu setelah sang ayah wafat,

Sang ibu datang menengok anak sulungnya...


"Wahai anak sulungku kenapa kondisi bisnismu demikian.?"


Sisulung menjawab :

"Saya mengikuti pesan ayah bu..

Ayah bilang, Saya ngak boleh menagih hutang piutang kepada siapapun,

sehingga banyak piutang yg tidak dibayar dan  lama" habislah modal saya....


Terus ayah juga melarang saya untuk tidak terkena terik sinar matahari

secara langsung & saya hanya punya sepeda motor, 

Itulah sebabnya pergi & pulang kantor saya selalu naik taxi, Beginilah akhirnya."


Sang Ibu Merenung,

Lalu sang ibu pergi ke tempat si bungsu, Ternyata sibungsu sekarang

menjadi orang yang sukses,


Sang ibu pun bertanya

"Wahai anak bungsuku, Hidupmu sedemikian beruntung, apa rahasianya...?"


Sibungsu menjawab :

"Ini karena saya mengikuti pesan ayah bu...

Pesan yg Pertama, Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun.

Oleh karena itu saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun,

Tetapi saya beri sedekah sehingga modal saya menjadi berkah".


"...Pesan Kedua, Saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung,

Karena saya hanya punya motor, Saya selalu berangkat sebelum matahari terbit

dan pulang setelah matahari terbenam,

Sehingga para pelanggan tahu  toko saya buka lebih pagi & tutup lebih sore".


Noted ✍🏼

Mindset atau cara pandang yang berbeda, Memberikan hasil yang berbeda pula.

Selamat menampak  langkah di  tahun yang baru

dengan cara pandang yang berbeda….


Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...