Cari Blog Ini

Jumat, 23 September 2022

Gereja

 “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu” (Yoh 15:18).

Penolakan terhadap gereja sudah ratusan tahun
Berita pelarangan pendirian gereja di Cilegon beberapa waktu yang lalu viral di media sosial . Pro dan kontra menjadi berita yang hangat di media sosial . Apa dampak bagi kita dengan  pelarangan pendirian gereja tersebut ? Tidak ada , gedung gereja hanya bangunan untuk tempat beribadah . Kalau tidak diijinkan tidak ada masalah , beribadah bisa di rumah , di ruko , mall , sekolah atau  tempat lain . Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu , dimana , kapan dan apa saja tidak terpengaruh oleh gedung bangunan . Sekarang pun banyak bermunculan ibadah on-line . Ribuan live- streaming  bermunculan di youtube untuk beribadah . Sekarang tinggal hati mau bergerak atau tidak , ibadah bicara soal hati dengan Tuhan . Bukan bicara tentang gedung secara fisik . Tuhan tidak melihat megahnya gereja atau banyaknya gedung gereja tetapi melihat hati manusia sungguh-sungguh tidak untuk beribadah . 

Perkembangan agama  di Indonesia

Berdasarkan data Global Religious Futures, umat Kristiani Indonesia diperkirakan mencapai 26,93 juta jiwa pada 2020. Angka tersebut setara 1,13% dari total umat Kristiani dunia yang berjumlah 2,38 miliar jiwa. Selain itu, jumlah tersebut menempatkan jumlah umat Kristiani Indonesia berada di urutan ke-26 terbesar di dunia. Sementara, berdasarkan data Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam negeri, jumlah umat Kristiani di Indonesia berjumlah 28,82 juta jiwa pada Juni 2021. Rinciannya, sebanyak 20,4 juta jiwa merupakan pemeluk agama Kristen dan 8,41 juta jiwa pemeluk agama Katolik. Total, pemeluk agama Kristen dan Katolik (umat Nasrani) di Indonesia mencapai 10,59% dari total penduduk yang mencapai 272,23 juta jiwa.

Hasil riset lembaga riset dunia Pew Research Center dalam laporannya yang diungkapkan kepada umum 2 April 2015. Menurut laporan lengkapnya sebanyak 245 halaman tersebut, kalau dari persentase populasi Indonesia, saat ini (per 2010) jumlah warga yang memeluk agama Islam sebanyak 87,2% dari populasi Indonesia .

Namun pada tahun 2050 diperkirakan dari populasi yang ada di Indonesia, jumlah penganut agama Islam di Indonesia turun menjadi 86,4% dari jumlah populasi Indonesia. Penurunan ini diperkirakan karena fertilitas jumlah kelahiran orang yang beragama Islam di Indonesia lebih sedikit dibandingkan umat yang beragama Kristen. Tingkat fertilitas yang beragama Islam hanya 2% sedangkan yang beragama Kristen 2,6% sehingga jumlahnya menjadi berkembang lebih banyak lagi di tahun 2050. Jumlah penduduk Indonesia, beragama Islam terbanyak di dunia saat ini, tahun 2050 juga akan berkurang menjadi terbanyak ketiga setelah India dan Pakistan.

Menurut laporan riset tersebut ,  penduduk India yang beragama Islam menjadi terbanyak di dunia tahun 2050 menjadi berjumlah 310,66 juta orang beragama Islam. Lalu Pakistan tahun 2050 jumlah warganya yang beragama Islam menjadi 273,11 juta jiwa, dan Indonesia hanya 256,82 juta jiwa. 

Seandainya data ini benar maka telah terjadi percepatan agama Kristen dan Katolik di Indonesia , hampir 20 %  dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 256 juta telah memeluk agama Kristen dan Katolik .

Pengaruh Medsos terhadap gereja
Mengapa hal ini bisa terjadi ?  

Media Sosial telah berpengaruh terhadap hal ini . Kita lihat di Tik-tok bagaimana  lagu Ikut Yesus viral beberapa waktu yang lalu , kesaksian murtadin pun berdampak terhadap percepatan agama Kristen dan Katolik , podcast Kristen dan Katolik bermunculan seperti jamur ,  para apologet Kristen pun berbicara dan berpendapat dengan bebasnya di live-streaming . Mereka membuat konten tentang jawaban dan pemahaman yang benar tentang sesuatu yang tidak tepat berkaitan dengan iman kristiani . Dampak media sosial sangat efektif terhadap pemahaman iman seseorang dibandingkan dengan persoalan pendirian gereja . Doktrin , ajaran , ideologi dan  paham terus disiarkan di youtube bisa berpengaruh terhadap pemikiran , persepsi dan pendapat  seseorang . 

Kekristenan awal mula

Sejarah kekristenan mencatat penderitaan , penganiayaan dan penolakan sudah ada berabad-abad tahun yang lalu . Gereja berdiri bersamaan dengan penderitaan dan penganiayaan .Ribuan martir mati untuk berdiri dan mempertahankan gereja . Mati syahid dilakukan oleh para rasul  untuk memberitakan dan mempertahankan iman . Berita pembakaran , pengusiran dan penolakan gereja sudah menjadi berita yang usang karena hal ini sudah terjadi ratusan tahun yang lalu dan sampai sekarangpun masih terjadi. Sebenarnya berita tentang penolakan pendirian gereja di Cilegon tidak perlu dibesar- besarkan , tidak usah baper , kita hidup santai saja , kalau kita harus beribadah dengan jarak jauh ke Serang karena di Cilegon tidak ada gereja tidak ada masalah . Hidup sudah susah jangan dibikin susah lagi . Bukankah gereja tidak sama dengan gedung gereja ? Satu atau dua orang yang berkumpul atas NamaKu , Aku hadir di tempat itu . Itu kata Tuhan Yesus , jadi tidak perlu kita  bangun gereja lalu Tuhan Yesus baru datang . Bukankah kita diajarkan kalau kita berdoa , pergilah ke kamar , tutup pintu dan berdoalah , Tuhan mendengarkan doamu di surga . Berdoa dan beribadah bukalah show untuk pamer . Gereja awal berdiri ketika bunda Maria bersama-sama murid berkumpul memecahkan roti , saling - membantu dan mendoakan . Belum ada gedung gereja saat itu , kitab suci pun belum ada karena belum ada kanonisasi alkitab mereka menggunakan  tradisi untuk beribadah . Tetapi gereja dalam arti persekutuan orang percaya sudah ada dan terbentuk . Kemudian para murid Tuhan Yesus menyebar ke Asia Kecil , Eropa , Afrika , India sampai ke pelosok dunia untuk mengemban Amanat Agung . 

Via Dolorosa...

Tubuh kita pun menjadi gereja artinya ketika orang lain melihat kita ada kasih terpancar sehingga orang lain terberkati . Sebagai gereja maka tubuh  kita perlu kudus karena Tuhan hadir di dalam hati kita . Janganlah tubuh kita diperhamba dengan hal-hal jahat karena tubuh kita milik Tuhan . Kita menjadi berkat orang lain bukan menjadi batu sandungan bagi orang lain . 

Kalau semua orang Kristen memahami hal ini , tidak perlu kita marah , benci bahkan melawan ketika ada orang yang membenci , menghina dan menolak pendirian gereja. Kita perlu mendoakan orang yang membenci kita , kita menjadi juru damai ketika ada perselisihan dan kita memberi apa yang mereka butuhkan . Itulah ajaran Kristus yang perlu kita lakukan bukan membalas kebencian dengan kebencian , bukan dengan pedang atau demo berjilid-jilid . Bukan hak kita untuk membalas tetapi biarlah hak Tuhan untuk membalas. Menjadi murid Kristus bukan kebahagian dunia yang kita dapatkan tetapi apakah kita sudah memikul salib Kristus di dunia ini ? (abc)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...