Cari Blog Ini

Jumat, 30 Juli 2021

Perpustakaan

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. [Pramoedya Ananta Toer]


Perpustakaan sumber belajar ilmu pengetahuan


Perpustakaan bagaikan jantungnya sekolah, ibarat tubuh kalau jantungnya lemah maka seluruh komponen tubuh akan  mengalami kelemahan juga. Badan lemas tanpa tenaga , aliran darah tersumbat dan detak jantung lemah berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Demikian juga dengan perpustakaan , andaikata sekolah tidak ada perpustakaan maka ibarat tubuh tanpa jantung , mati dan tak berdaya . Begitu pentingnya perpustakaan sehingga perlu diberdayakan untuk meningkatkan kualitas sekolah .

Guru "tut wuri handayani"

Patut disyukuri di sekolah ada perpustakaan yang baik untuk sumber belajar bagi warga sekolah dengan stakeholdernya. Ruang 10x20 meter di lantai 3 cukup luas , ribuan buku , koran dan majalah bulanan terpampang di ruang perpustakaan. Meja dan kursi tertata rapi dengan hiasan gambar di dinding tembok perpustakaan.  Beberapa komputer tersedia bisa digunakan sebagai literasi digital . Lebih dari cukup perpustakaan bahkan fasilitas melebihi sebagai perpustakaan yang diandalkan . Bu Triana sebagai pustakawati siap untuk melayani siapa saja yang datang ke perpustakaan . Dengan wajah yang ramah sebagai orang Jawa selalu menyapa dengan senyumnya tetapi dengan suara keras dan  tegas akan menyemprot siswa yang ngobrol di ruang perpustakaan . Memang perlu disiplin karena suara sangat mengganggu orang yang sedang membaca  dan perpustakaan bukan pasar atau mall.


Minat baca perlu jadi budaya

 Perpustakaan menjadi tempat untuk mengasah akal pikiran  karena kita bisa mencari ilmu pengetahuan di setiap buku . Buku adalah jendela pengetahuan , di balik buku ada informasi untuk diamati , dianalisa dan dievaluasi sehingga menjadi referensi sebuah karya . Buku menjadi gudang inspirasi untuk membuahkan ide sehingga tertulis dalam literalisasi . 

Pagi hari kalau tidak sedang mengajar , saya mampir ke perpustakaan . Disambut dengan senyum Bu Triana sudah menyiapkan koran Kompas pagi atau majalah Tempo . Ngobrol sebentar lalu saya mulai membaca koran Kompas , setelah itu membaca majalah Tempo . Kalau ada berita penting saya catat untuk referensi materi pembelajaran . Data dan fakta menjadi penting bagi guru karena  menjadi referensi untuk pendalaman dan pengayaan materi pembelajaran . Dengan data yang valid tentu akan memudahkan untuk argumentasi . Dua jam pelajaran saya membaca berita koran dan majalah . Cukup sudah hari ini dan akan dilanjutkan hari esok dengan membaca koran , majalah dan buku. 

Perlu aksi bagi semua

Kebiasaan membaca yang terus-menerus lama - kelamaan menjadi budaya literasi . Namun literasi masyarakat di Indonesia masih rendah . Mengacu pada hasil survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Hasil survei tahun 2019 minat baca masyarakat Indonesia  menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada 10 negara terbawah. Sementara UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Hasil riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State University pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. 

Kita bersyukur Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mencatat indeks kegemaran membaca Indonesia pada 2020 sebesar 55,74 atau masuk kategori sedang. Skor tersebut naik 1,9 poin dari 2019 yang sebesar 53,84. Pada 2020, rata-rata kegiatan membaca masyarakat Indonesia empat kali dalam sepekan. Durasi membaca rata-rata sekitar 1 jam 36 menit per hari. Adapun, jumlah buku yang dibaca rata-rata dua buku per tiga bulan. Perpusnas melakukan survei tentang indeks kajian membaca pada Maret-November 2020. 

Survei melibatkan 10.200 responden di 34 provinsi yang bertujuan mengukur frekuensi membaca, durasi membaca, dan jumlah buku yang dibaca. Dengan data tersebut di atas perlu ada upaya pemberdayaan terhadap literasi di sekolah . 

Meningkatkan minat baca

Guru - guru sudah mulai melakukan , ada beberapa teman guru memberi tugas untuk mencari data atau kasus di koran atau majalah kemudian dianalisis dan hasilnya dilaporkan . Atau membuat resensi buku biografi dan buku-buka lainnya . Siswa diberi motivasi untuk membaca dan memberi kesimpulan setelah membaca buku. Terasa sulit untuk memulai tetapi melalui proses ada hasilnya . Lama kelamaan menjadi biasa dan terbiasa untuk membaca , setelah membaca ditingkatkan kemampuan  menulis . Karena membaca banyak informasi dan data tersimpan dalam pikiran . Kemudian diolah menjadi kata-kata dan tersimpul menjadi kalimat . Ide tersalur dalam kalimat untuk dibaca dan menjadi inspirasi bagi pembaca. Tentu butuh proses dan belajar untuk menghasilkan keberhasilan . 

Untuk memacu dan hasrat minat baca perlu ada reward  atau hadiah setiap akhir tahun bagi siswa yang rajin membaca. Atau memberi predikat terhadap siswa sebagai siswa minat pembaca terbaik . Guru mempunyai  peran yang penting , guru harus digugu lan ditiru . Guru bukan hanya sekedar memberi tugas dan memberikan penilaian kognitif . Tetapi langsung terjun dengan memberikan teladan bagi siswa. Kalau siswa disuruh membaca seharusnya guru juga membaca . Sekarang berapa banyak guru membaca tiap hari , saya sebagai guru hanya melihat guru membaca hanya sebatas bidang mata pelajaran yang dikuasai .  Padahal kalau kita lihat seorang guru perlu wawasan yang luas sebagai sumber belajar bagi siswa. Beberapa tahun yang lalu ketika Bu Juni menjadi kepala sekolah ada program kewajiban guru untuk membaca satu buku dalam satu semester dan membuat resensi buku yang dibacanya , tetapi program itu tidak jalan . Hanya beberapa guru yang membuatnya . 

Literasi digital


Bersyukur di musim pademi covid 19 , literasi  digital sudah mulai dikembangkan , Pak Tommy sebagai kepala sekolah sudah mengembangkan e- magazine sebagai sarana guru untuk mengembangkan literasi guru . Siswa sudah mengembangkan kepo e-magazine sudah tiga kali penerbitan sebagai wadah aspirasi dan inspirasi literasi siswa. Wadah dan sarana sudah tersedia , tinggal kita memanfaatkan dan mengisi dengan berbagai karya baik guru maupun siswa. Tidak ada kata terlambat , tidak ada kata tidak mampu dan tidak ada kata tidak berhasil .Di coba , terus dicoba akhirnya membuahkan hasil …(ABC)

 

Kamis, 29 Juli 2021

Aula



. "Kamu punya otak di kepalamu. Kamu memiliki kaki di sepatumu. Kamu dapat mengarahkan diri sendiri ke arah mana pun yang kamu pilih." - Dr. Seuss
Menerima kehadiran Tuhan

Ruang berisi 200 tempat duduk menjadi saksi bisu tentang kehadiran Tuhan . Hari Senin sampai dengan Rabu , siswa mengadakan kebaktian . Entah sudah berapa kali saya sebagai guru mendengarkan khotbah dari pendeta dan hamba Tuhan yang berdiri di atas mimbar . Siswa secara bergiliran menjadi MC , singer dan pemusik . Pujian , firman Tuhan dan doa menjadi ibadah bahwa manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa . Saya berharap siswa dan semua orang yang mengikuti kebaktian bisa menerima kehadiran Tuhan . Walaupun dalam  kebaktian sering melihat siswa ngantuk , sudah di colek tetapi mata tetap susah diajak kompromi .Atau siswa di sela kebaktian minta ijin ke WC , sangat mengganggu dalam ibadah yang seharusnya kita bisa menahan diri  untuk mengikuti ibadah. Ibu Betty dan Pak Ben sebagai guru agama sering mengingatkan bahkan sebelum ibadah dimulai untuk memberi waktu selama 80 menit dengan sungguh-sungguh menikmati kehadiran Tuhan . Hati dan pikiran harus terfokus untuk Tuhan . Namun kadangkala kita sebagai manusia kita lupa dan masih dengan kedagingan kita menuruti kemauan kita bukan kemauan Tuhan . Di aula kita diajarkan dan di latih untuk menghormati dan menghargai kehadiran Tuhan .

Pembicara dan alumni datang mempresentasikan  materi di aula . Banyak pengetahuan dan pengalaman menjadi bagian pembelajaran. Aula menjadi tempat mengasah pikiran dan rasio untuk bekal masa depan siswa.

Talenta ditampilkan

Gegap gempita , sorak sorai terdengar ketika diadakan berbagai lomba dalam rangka class meating . Pembacaan puisi , tari modern dan nyanyi menjadi acara di panggung aula. Segala talenta terasah di aula sebagai inspirasi kaum muda.

Setelah pulang sekolah kadang ramai di aula .Pak Chris bagian perlengkapan audio selalu siap sedia dan pulang larut malam karena menemani siswa yang sedang berlatih teater , musik Kokdan tari untuk persiapan pertunjukan pentas . Letih dan capai kadang tertidur di aula  karena latihan untuk keberhasilan .

Teater guru sebelum tampil

Setiap momen memperingati hari besar keagamaan misalnya Natal menjadi peringatan di akhir tahun . Sudah beberapa kali sebagai guru , saya ikut merayakan hari Natal di aula. Suatu kebetulan guru SMA mempunyai talenta bermain teater dalam bentuk lenong . Dua kali pertunjukan pernah tampil di aula . Hanya modal nekat kami menampilkan lenong tanpa selera dan apa adanya . Skenario ciri Srimulat kami tampilkan tanpa skrip dialog hanya jalan besar ceritanya yang menjadi patokan . Dialog dan ekspresi menjadi luapan emosi  setiap pemain , latihan hanya dua , tiga kali tak jadi soal yang penting main . Guru baru menjadi korban untuk jadi pemain , ibarat sebelum jadi anggota guru SMA di uji dulu nyali untuk tampil di aula. Ternyata penonton terhibur dengan teater guru SMA , tidak terduga ternyata guru SMA mempunyai talenta yang tersembunyi perlu ditingkatkan terus , jangan sampai kalah dengan Teto( Teater Tomang ) yang didirikan oleh siswa. Open house , pertemuan orang tua dan kunjungan kedinasan diadakan di aula .

Selfie di aula


Banyak hal sudah dilakukan di aula , foto guru maupun muridpun  di lakukan di aula. Seperti sebuah perjalanan , aula menjadi saksi hidup yang mengisi setiap langkah menuju masa depan…(ABC)


 

Selasa, 27 Juli 2021

Lapangan sekolah

 "Semua kehidupan adalah pendidikan, dan setiap orang adalah guru dan setiap orang selamanya menjadi murid." (Abraham Maslow)


Lapangan sekolah tempat segala  aktivitas


Depan sekolah ada lapangan berukuran  dua kali lapangan basket . Cukup luas untuk aktivitas olahraga bagi siswa. Pagi hari , pak Theo guru olah raga sudah siap untuk mengajar siswa dengan berbagai bidang olahraga . Pemanasan sebelum olahraga selalu dilakukan terlebih dahulu. Ibarat mobil sebelum jalan perlu dipanaskan mesinnya agar ada koordinasi dengan berbagai komponen mesin sehingga mobil bisa berjalan dengan baik . Demikian juga dengan tubuh kita , sebelum pemanasan terlebih dahulu dilakukan  pernafasan untuk menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Terasa sejuk badan , oksigen dibutuhkan oleh darah dan aliran darah untuk memacu jantung sebagai pusat kehidupan manusia .Mulai dari leher , tangan , tubuh dan kaki digerakkan untuk meregangkan badan sehingga tangan , kaki dan tulang lainnya tidak terkilir ketika badan akan digerakkan .Lima belas menit cukup untuk pemanasan dilanjutkan dengan penjelasan tentang olahraga lainnya misalnya berlari , main basket atau volley .Semua dilakukan di lapangan setelah berolahraga tubuh terasa lelah dan istirahat di kantin. Sore hari time basket , volly dan futsal berlatih untuk mengembangkan prestasi sekolah di bidang olahraga . Di lapangan sekolah terdapat tubuh yang sehat  , terdapat jiwa yang kuat .

Upacara mempertebal nasionalisme

Tengah hari setelah istirahat kedua terlihat ibu Mira dan Bu Elly berlatih upacara dengan siswa untuk upacara hari Senin. Mulai dari pengibar bendera , pembawa acara ,komandan dan koor untuk menyanyi lagu wajib . Setiap hari Senin minggu ke dua diadakan upacara atau hari-hari nasional digabung dengan siswa SMP .   Petugas upacara digilir setiap kelas dan wali kelas sebagai pembina upacara kecuali hari-hari besar nasional koorlok atau kepala sekolah yang menjadi pembina kelas . Lapangan sekolah menjadi tempat untuk mengembangkan sikap nasionalisme dan patriotisme siswa terhadap negara.

Istirahat setelah latihan


Hari Rabu , anak kelas sepuluh mengikuti Pramuka . Di lapangan diadakan upacara dan pelatihan misalnya pengenalan morse dengan bendera atau pembuatan simpul tali . Para guru sebagai pembina Pramuka bekerja sama untuk melatih para siswa. Lapangan menjadi tempat tempaan bagi siswa untuk mandiri , bertanggungjawab dan bekerjasama.

Berbagai moment dilakukan di lapangan sekolah . Setiap perayaan tujuh belas Agustusan selalu diadakan lomba-lomba yang mengikutsertakan siswa dan guru . Lomba makan kerupuk , tarik tambang dan lari karung . Setiap akhir semester diadakan class meeting , diadakan kejuaraan olahraga misalnya basket , volly  dan futsal .


Penutupan IPEKA Games 


Setiap dua tahun sekali diadakan acara akbar yaitu IPEKA games . Menginjak tahun ke-12 , IPEKA Games menjadi arena kompetisi olahraga antar siswa se-Jabodetabek . Di arena ini muncul bibit-bibit untuk dikembangkan menjadi atlet nasional. Bahkan IPEKA Games pernah masuk ke Museum Muri sebagai jumlah dan sekolah terbanyak di Indonesia. Bazar dengan berbagai makanan tersedia untuk memeriahkan IPEKA Games. Sebagai akhir pamuncak di malam hari diadakan penutupan dengan menghadirkan artis ibukota dan pentas seni siswa. Ribuan orang berkerumun di lapangan sekolah menikmati acara penutupan IPEKA Games . Di lapangan sekolah terlihat talenta , kemampuan dan prestasi siswa .

Edufair 


        Setiap tahun diadakan edufair untuk mempersiapkan siswa sekolah di mana , banyak pilihan yang ditawarkan , dari perguruan tinggi negeri , swasta dan luar negeri .Di lapangan sekolah didirikan tenda untuk persiapan kegiatan edufair , ada ruang konsultasi , pameran untuk melihat prospek universitas dan bagian informasi untuk melihat dengan jelas universitas mana yang akan dipilih. Satu Minggu edu-fair diadakan , setiap hari ada presentasi di aula dan kelas-kelas. Edufair menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mempersiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi setelah siswa menyelesaikan SMA.

Selfie sebelum selfie dilarang


Lapangan sekolah juga menjadi tempat untuk selfie dan bersantai di sela-sela kesibukan sebagai guru . Dengan suka dan ceria memperlihatkan wajah gembira dan bersemangat dalam pelayanan.

Tidak terduga , lapangan sekolah menjadi tempat berlatih segala passion ,  demonstrasi talenta dan mempersiapkan masa depan.(ABC)


 



Jumat, 23 Juli 2021

Kantin Sekolah


 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai  kepada mereka yang dilatih olehnya.( Ibrani 12:11 )

Hidangan di kantin sungguh mengiurkan lidah

Kantin sekolah terletak di samping kanan sekolah .Cukup luas untuk makan sambil nongkrong di saat istirahat . Makanannya pun enak dengan khas kuliner anak jaman sekarang . Fast food dengan beragam ala Jepang dan Korea menjadi menu tiap hari untuk disantap oleh siswa dan guru. Namun ada juga makanan khas menu selera rakyat  seperti bakso , soto , bakmi , kwetiau dan makanan Indonesia .Snack pun beragam dari makanan kecil seperti kue , kacang , roti bakar , siomay , martabak telur . Minumannya pun banyak selera mulai

berbagai jus , tea lemon , susu coklat dan tentu aqua  botol .


Santai sejenak di kantin

Kantin layaknya pasar kalau jam istirahat , tiga kali istirahat di serbu siswa , apalagi keterbatasan jam 15 menit waktu istirahat , makan cepat seperti dikejar setan untuk tidak terlambat masuk kelas. Kalau tertangkap basah ada juga banyak alasan seperti antri beli , dari WC atau belum sempat makan . Kasus seperti ini , siswa diharuskan lapor ke guru piket ,   makanan disita dan diambil saat istirahat . Tetapi ada juga karena sakit maag , maka mau tidak mau guru mempersilahkan siswa untuk makan dengan menunjukkan obat maag. Guru layaknya seperti polisi kalau setelah istirahat jam masuk kelas dicek di ruang kelas pasti ada satu dua siswa yang makan belum selesai .Tanggung pak makanan tinggal sedikit katanya sambil terus makan , aturan tetap aturan sudah bel  jam masuk siswa harus siap menerima pelajaran bukan masih makan itu jawaban guru . Siswa suruh lapor ke guru untuk menerima sanksi guru piket.

Kenyang...

Guru piket pun harus rajin keliling sekolah termasuk ke kantin ,  kondisi kantin sepi sering jadi tempat makan siswa di waktu jam pelajaran , kalau ada guru yang sedang bergerilya di kantin , langsung kabur siswa lari ke kelas sambil makanan ditinggal begitu saja , takut ketahuan guru .Sering kali terjadi murid pamit untuk ke WC tetapi mampir untuk beli snack ke kantin untuk makan di kelas tetapi guru curiga dengan murid . Diperiksa kantong baju ada makanan , kadang kala disimpan di balik bajunya . Dengan alasan lapar akhirnya beli makanan di kantin . Namun semakin lama kasus makan di kelas saat jam pelajaran ,  beli makan di kantin saat belum istirahat atau bohong pamit ke WC padahal beli makan di kantin berangsur menurun . Hal ini karena sudah dipasang cctv di sekitar kantin dan di dalam kelas. Siswa dengan mudah dapat dikontrol dengan pengawasan cctv . Mudah-mudahan siswa lebih takut kepada Tuhan yang tak terlihat dibandingkan cctv benda mati yang terlihat .


Makan di ruang guru gratis
  Pendidikan nilai-nilai spiritual dan sosial menjadi penting untuk ketahanan karakter. Pembiasaan ketaatan terhadap aturan ,tanggung jawab , kejujuran dan integritas perlu dididik sejak dini. Tidak ada rasa bosan , putus asa dan capai mendidik siswa. Itu menjadi tanggung jawab dan panggilan seorang guru . Bukan hanya secara akademik tetapi pendidikan nilai lebih penting karena akan membentuk karakter . Perlu proses dalam pendidikan nilai , membutuhkan waktu yang panjang dan konsisten . Jangan berharap pendidikan nilai bisa dilihat dalam waktu semalam atau bim - salabim dalam satu detik berubah seperti sucinya malaikat. Butuh kesabaran, ketekunan dan doa . Hasilnya seperti seorang anak yang sedang belajar berjalan , mulai dari merangkak , kaki diangkat satu , tangan berpegang kursi lalu jatuh , berdiri lagi mulai dengan bertatih kaki melangkah jatuh lagi , berulang kali sampai akhirnya dapat berjalan. Hasil pendidikan nilai bisa dilihat setelah puluhan tahun ketika diri manusia mengkristalisasi nilai-nilai menjadi prinsip dan dasar untuk menentukan kebenaran . Dengan keterbatasan saya sebagai guru hanya memberikan secuil nilai-nilai untuk membentuk karakter siswa sebagai bekal menempuh masa kehidupannya yang masih panjang.

Cuma pinjam tempat di kantin

         Kantin menjadi bagian kehidupan saya selama di sekolah .Setiap pagi kalau tidak sedang mengajar , saya mampir untuk sarapan buatan Nene , sapaan seorang wanita berusia 65 tahunan yang didampingi Kokoh sang suami .Makanan dengan menu teriyaki atau sukiyaki dengan sambal kecap , matah dan terasi tinggal pilih sesuai selera. Sop daging babi atau ayam dengan brokoli menjadi teman menu sarapan pagi. Lauk perkedel jagung , tempe , ayam geprek dan babi kecap menjadi sentuhan hidangan lezat untuk segera disantap. Tidak terasa Bu Rita , Bu Triana dan Bu Susi dari bagian TU menikmat sarapan bersama dengan saya .Obrolan ,cerita dan gossip celebrity menjadi bagian kecerian sambil menikmati sarapan. Kadang-kadang muncul Bu Sarah koorlook ikut nimbrung sambil bicara tentang kondisi sekolah . Tentu ini kesempatan untuk dialog antara guru , karyawan dan pimpinan sekolah. Dialog non-formal menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan pendidikan di sekolah . 



Lho ini makan di mana...
Setengah jam makan sarapan dan mengobrol , setelah itu kembali ke tempat masing-masing untuk melayani siswa di bidang pendidikan. Sayapun bayar sambil pesan makan untuk siang hari dan diantar ke ruang guru kepada Nene takut tidak kebagian karena setelah istirahat siang hari makanan sudah ludes tanpa bekas. Biasanya setelah saya mengajar siang hari makanan sudah tersedia di meja kerja saya. Tetapi kalau lupa dan tidak kebagian untuk makan siang saya pesan bakso kepada mbaknya yang jualan bakso .Makan siang kadang-kadang ada juga guru-guru muda seperti Bu Diana , Bu Natania , Pak Dicky dan Pak Tommy .Karena masih muda umurnya ingin dengar cerita dan pengalaman saya sebagai guru senior . Sambil menikmati makan siang terjadi dialog antara guru tua  dengan guru muda. Harapan saya guru muda bisa mengambil hikmah dari guru tua seperti saya yang telah makan banyak garam kehidupan .


Makan bersama menjalin keakrabatan
Sering kali terjadi pertemuan dengan alumni di kantin karena sedang menunggu anaknya yang sekolah di SD . Ternyata usia tidak bisa menipu , umur sudah tua , alumni sudah punya anak berarti anaknya cucu saya . Sudah menjadi kakek saya .Ada rasa bahagia dalam diri saya dan kebanggaan melihat alumni yang sudah menjadi orang dewasa. Kantin bukan hanya sekedar tempat makan tetapi ada cerita , dialog dan peristiwa yang penuh makna untuk sebuah kehidupan…(ABC)


Kamis, 22 Juli 2021

Ruang Kelas...

 “ dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan  dalam berbuat baik.  Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu” ( Titus 2:7 )

Masih ingat dengan guru tercinta



Ruang berukuran 7x7 meter persegi  dengan 30 bangku siswa berisi penuh.Di depan tembok terpampang papan tulis berwarna putih .Di atas papan tulis sebelah kanan gambar presiden , sebelah kiri gambar wakil presiden dan di tengah atas  lambang negara Garuda Pancasila dengan simbol Bhineka Tunggal Ika .Sebelah kanan papan tulis berdiri tegak bendera merah putih .Itu semua atribut simbol kenegaraan yang harus dihormati sebagai negara yang berdaulat . Di atas meja ada buku jurnal dan buku absen .Ada media pembelajaran OHP dan speaker untuk memperjelas pembelajaran yang akan digunakan .Sudah lengkap sebagai ruang pembelajaran , tinggal guru berperan sebagai aktor memainkan perannya di panggung depan kelas dan siswa aktif ikut bermain dalam proses pembelajaran.

 

Mengajar cara sersan (serius tapi santai)


Mengajar adalah seni untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada muridnya.Sebagai seni guru bermain akting di depan kelas .Gerak mimik seperti seorang pantomim , suara melengking kadang-kadang keras dan berhenti seketika seperti pemain teater . Kadang- kadang berjalan , menunduk atau berdiam seperti penari balet . Lucu tertawa bagaikan stund up comedy. Semua dilakukan guru untuk menarik perhatian murid , setelah murid tertarik baru sedikit demi sedikit konsep pengetahuan diberikan untuk dimengerti dan dipahami oleh murid. Keberhasilan guru dalam mengajar saat pertama kali masuk ke kelas. Senyum , perhatian dan sorot mata menjadi penilaian murid terhadap kehadiran kita sebagai guru. Kesabaran , ketenangan dan empati menjadi pintu kita masuk ke hati murid . 



Melayani penuh kasih...

        Setiap murid diciptakan unik , semua murid berbeda , jangan membandingkan dan memberi label kepada murid .Setiap murid mempunyai talenta dan passion sendiri . Disini guru harus peka dan mencari talenta yang tersembunyi dalam diri siswa. Seperti mutiara yang tenggelam di lumpur , berwarna hitam coklat tetapi setelah ditemukan terpancar sinar gemerlap mutiara yang indah .Demikian dengan talenta dan passion setelah kita menemukan dalam diri siswa ada kekuatan dan kemampuan yang bergerak maju untuk mencapai sebuah keberhasilan . 



Membimbing penuh ketekunan


Satu jam pelajaran empat puluh menit , dalam satu Minggu ada dua empat jam pelajaran untuk dua belas kelas yang  saya masuk ke setiap kelas. Jam pelajaran dimulai setelah siswa renungan pagi selama 15 menit . Sebelum masuk kelas , berbaris dipimpin oleh ketua kelas ,bersalaman satu persatu  dengan guru . Murid sesuai dengan nomor absen berdoa saat itu , ketua kelas menyiapkan anggota kelas untuk memberi salam kepada guru. Pelajaran dimulai , guru mulai beraksi dan proses pembelajaran berlangsung sesuai Rencana Persiapan Pembelajaran . 


Berbatik ria 
       RPP dibuat oleh guru untuk panduan proses pembelajaran . Sering kali tanpa terduga melenceng dari persiapan pembelajaran karena kondisi dan situasi yang terjadi saat itu di kelas. Bukan hal yang salah atas kejadian tersebut .Kelas bukan barang mati tetapi ada kehidupan yang dinamis .Kita bukan mengajar robot yang diam dan patuh .Tetapi manusia dengan berbagai sifat dan karakter yang berbeda antara yang satu dengan lainnya .Wajar terjadi keributan , ramai suara dan onar. Keterampilan mengelola kelas menjadi hal penting dan dikuasai oleh guru .


Dengan kesabaran berlatih musik
        Ketika kita diterima oleh murid , kita tidak perlu marah atau buang penghapus ke muka murid . Argumentasi dan penalaran untuk menjelaskan dan menjawab apa, mengapa dan bagaimana menjadi jawaban yang tepat untuk sebuah ketaatan. Bukan menghakimi , menghardik dan mengancam , hal ini justru menjadi batu sandungan , bukan menjadi berkat bagi orang lain . Dialog bukan monolog menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan siswa. Komunikasi dua arah bukan satu arah lebih efektif daripada khotbah masuk kuping kanan ,keluar kuping kiri . Jengkel atau marah melihat kelakuan siswa di kelas bisa saja terjadi .Siswa nyontek , tidak mengerjakan tugas dan tidur lelap di kursi bagian  belakang menjadi indikasi ada satu permasalahan dalam diri sang murid .Guru harus tahu penyebabnya apa , jangan langsung menghakimi dan memberi label kesalahan terhadap  murid . Belum tentu ini benar , bisa saja karena hubungan dengan orang tua , sesama teman atau si guru sendiri. Introspeksi dan mawas diri menjadi cermin sebelum keputusan diambil terhadap murid .Keputusan yang keliru dan salah berakibat fatal terhadap murid. Luka batin menjadi siksaan tersendiri bagi si murid dan menyebabkan sekolah bukan tempat yang menyenangkan untuk belajar tetapi menakutkan bagi si murid . Hal ini sering tidak kita sadari sebagai guru .Sikap egois kita karena murid harus tunduk kepada guru , terlalu sibuk dengan administrasi sekolah sehingga melupakan atau masa bodoh ini urusan wali kelas atau guru BK .


Persiapan setelah SMA

Pergumulan siswa seharusnya menjadi pergumulan guru .Setiap hari guru bertemu secara langsung dan mengerti pergumulan murid. Guru adalah orang tua murid di sekolah . Seperti anak butuh kasih sayang , perhatian dan belas kasih dari sang ibu dan ayah . Tidak sulit untuk mendidik murid kalau kita dengan sadar bisa menempatkan diri di hati sang murid . Kita menyatu menjadi bagian dari sang murid dan kita sebagai penolong siswa dalam kesulitan .Tentu guru bukan dewa atau malaikat tetapi minimal kita sudah memberikan yang terbaik untuk murid kita . Itu lebih dari cukup dan tugas lainnya adalah bagian Tuhan dengan rencanaNya . 

Menanti jawaban Tuhan

Dua puluh lima tahun berdiri mengajar , berjalan sambil menjelaskan pelajaran dan menghampiri murid untuk  bertanya  menjadi bagian kecil tugas guru di ruang kelas . Andaikata satu angkatan ada 100 siswa berarti 2500 siswa duduk dibangku ruang kelas untuk mengejar cita-cita . Tak terpikirkan dan tanpa disadari oleh saya sebagai guru betapa berharga kita sebagai guru .Siswa selalu menunggu , mencari dan belas kasih untuk menerima pengajaran dan pendidikan kita. Kadang kala di malam hari ketika profesi guru sudah berakhir merenung diri dan bertanya dalam hati : Apakah saya sudah mendidik dengan benar untuk setiap siswa ? Kalau belum maafkan saya .Hanya kata - kata itu terdengar sayup dan berharap Tuhan mendengar suara hati seorang guru.


Keberhasilan buah kerja keras dibalik ruang kelas


Dibalik ruang kelas  banyak peristiwa terjadi . Ada suka dan duka , ada kegagalan dan keberhasilan dan ada keputusasaan dan kemenangan.Silih berganti tanpa henti seperti liuk jalan untuk mencapai pengharapan…(ABC).


Selasa, 20 Juli 2021

Ruang Guru...

Kebersamaan dalam persaudaraan
Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,   atau caci maki dengan caci maki,   tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.(1 Petrus 3:8-9)



Ruang guru bagaikan jantung sekaligus hati sebuah sekolah . Segala aktivitas dan kegiatan rutin tiap hari terlihat di ruang guru . Ruang berukuran 15 x 20 meter terlalu sempit untuk jumlah 30 guru . Dengan kursi dan meja berisi buku- buku beserta peralatan pembelajaran terasa sumpek . Namun dengan kondisi dan situasi seperti itu terasa nyaman untuk beraktivitas secara rutin setiap hari .

      

Persahabatan tak kenal suasana

         Dua puluh lima tahun saya menjadi bagian dalam ruang guru . Setiap pagi jam 06.15 saya sudah datang dan mengucapkan salam selalu terucap dan akan di balas oleh beberapa guru . Jam setengah tujuh diawali dengan renungan guru , kemudian dilanjutkan dengan pengumuman oleh Kepala Sekolah , Wakil Kepala Sekolah atau Asisten Bagian Kesiswaan . Setelah itu guru dengan kesibukan sendiri pergi ke kelas untuk mengajar , di ruang guru hanya beberapa guru untuk menunggu jam mengajar atau guru piket menjaga inval bagi guru yang tidak masuk . Siang hari pukul 12.00 makan siang atau ke kantin untuk mengisi perut , setelah itu disibukkan dengan mengajar, koreksi atau bertatap muka dengan siswa mengenai perkembangan siswa. Pukul 15.30 baru pulang setelah berdoa bersama dan ruang guru terlihat sepi. Rutinitas menjadi bagian  kehidupan yang dijalani .

Menyanyi menghibur diri


Sikap, perilaku dan karakter penghuni ruang guru terlihat jelas kalau kita amati setiap hari . Ada sikap pemarah , pendiam , ragu-ragu , keras kepala, teguh dengan prinsip dan berbagai karakter bercampur menjadi bagian dalam hidup sebuah komunitas. Rasa kekeluargaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam ruang guru .Ulang tahun menjadi tanda keakraban dan jalin persaudaraan . Ucapan ,nyanyian lagu dan doa terdengar syahdu sebagai rasa persahabatan dan empati terhadap sesama.


Bersatu kita teguh...

Perbedaan pendapat bahkan sampai baku - hantam pernah terjadi. Tentu kita menghargai perbedaan pendapat tetapi jangan sampai merusak persaudaraan yang telah lama terjalin. Amarah sangat manusiawi tetapi perlu mawas diri untuk menjaga hati dan perasaan orang lain.

Ide dan pikiran tentang pendidikan atau perkembangan siswa menjadi saran ketika ada rapat dewan guru untuk menjawab tantangan menghadapi perubahan sekolah . Berbagai tangapan , saran dan kritik menjadi jawaban dan solusi terhadap perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan .Hal ini menjadi  consent untuk setiap kebijakan sekolah yang dihasilkan dalam ruang guru.

Gossip dan isue menjadi makanan tiap hari , mulai dari guru , kepala sekolah yayasan maupun murid . Mulai dari kepemimpinan kepala sekolah , kebijakan yayasan ,  guru yang sering terlambat datang atau putusnya murid dengan pacarnya menjadi obrolan di sela kesibukan tugas yang semakin menumpuk.


Berpisah untuk bertemu dilain waktu

Tawa dan tangis , sedih dan duka menyelimuti perjalanan kehidupan di ruang guru . Kecelakaan dengan 12 jahitan di kepala seorang guru dan sebulan harus mendapat perawatan menjadi kesedihan  sendiri di ruang guru. Berpisahan dengan kepala sekolah setelah sepuluh tahun bersama atau berpindahan guru di lokasi lain  menjadi kenangan tak terlupakan. Ada rasa bangga dan bahagia ketika sesama teman diangkat menjadi kepala sekolah di lokasi lain dan menjadi staf ahli di kantor pusat .Ruang guru menjadi tempat pengkaderan dan penempaan seorang pemimpin . Ada rasa duka ketika seorang guru dipanggil Bapa  di surga , sudah selesai tugas diembannya dan sekarang mendapat upah di rumah Bapa. Ada kebahagian ketika mendengar kabar seorang guru menikah , dikarunia anak atau anaknya sudah diwisuda menyelesaikan di perguruan tinggi. Puji Tuhan mendapat kabar seorang guru sudah sembuh atau selesai operasi dari penyakit kanker yang dideritanya.


Melayani sampai penghabisan
          Ruang guru menjadi ramai seperti pasar ketika ada hajatan misalnya ada pertandingan , edufair atau wisuda. Hampir satu Minggu ruang guru menjadi tempat sekretaris kalau terjadi pertandingan antar sekolah . Lalu-lalang siswa , guru dan peserta terjadi di ruang guru. Kecapaian sehingga sering  ketiduran sampai larut malam menjadi pemandangan yang bisa terlihat ketika terjadi hajatan di ruang guru.

Ketika Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS), ruang ujian banyak makanan .Setiap hari ada makanan yang dibawa oleh guru, ada giliran guru untuk membawa makanan secara sukarela. Tidak ada paksaan untuk membawa tetapi kalau tidak membawa keterlaluan namanya. Suka cita terasa dalam persaudaraan.


Alumni masih ingat guru-gurunya
Alumni yang sudah lama lulus sering juga datang ke ruang guru .Saling sapa dan sendau - gurau teringat masa lalu penuh kenangan .

Jaman sekarang dengan belanja on-line terjadi kesibukan di ruang guru .Sebutan nyonya lazada terhadap seorang guru selalu menawarkan setiap ada diskon atau hadiah tentu menarik untuk belanja on-line . Mulai dari baju , sepatu sampai harga mahal lap-top ditawarkan walaupun dibayar dengan cara kredit.

Tiap bulan kita dikejutkan dengan arisan tetapi awal tahun sudah dibuka sehingga kita tinggal menunggu saja dapat uang .Asyik juga ikut arisan seperti menabung untuk meringankan pengeluaran . Seperti saya minta bulan Nopember karena bersamaan dengan bayar perpanjangan STNK mobil .Ikutnyapun setengah dengan teman satu guru .Artinya uang arisan di bagi menjadi dua , lebih irit .Nanti setelah mendapat arisan uangnya terbagi menjadi dua.

Bersatu untuk IPTO


Cerita di ruang guru tak ada putusnya kalau mau diperpanjang bisa menjadi cerita sambung .Cerita ini sekelumit kehidupan yang saya alami. Separuh hidupku ada di ruang guru , sekarang menjadi cerita kenangan yang tak terlupakan .Suatu hari akan datang di ruang guru , entah kapan…(ABC)


Organisasi Bayangan versi Nadiem

                   Nadiem dengan belajar merdeka "Pendikan adalah paspor untuk masa depan karena hari esok adalah milik mereka yang mem...